GAZA (Arrahmah.com) – Mohammed al-Amadi, kepala Komite Qatar untuk Membangun Kembali Jalur Gaza pada Sabtu (14/3/2015) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi janji bantuan keuangan yang dibuat untuk Jalur Gaza selama konferensi di ibukota Mesir, Kairo pada akhir tahun lalu.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu agency, al-Amadi mengatakan bahwa banyak negara telah berulang kali berjanji untuk memberikan bantuan untuk rekonstruksi wilayah Palestina, namun mereka belum memenuhi janji mereka, lansir
Middle East Monitor pada Ahad (15/3).
Al-Amadi saat ini dalam kunjungan ke Gaza, mengatakan baha Qatar sedang bekerja tanpa lelah untuk mendorong negara-negara lain untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap daerah kantong yang diperangi.
“Mereka (negara-negara yang menjanjikan dukungan) tidak menghormati janji mereka di masa lalu dan saat ini kami sedang berusaha untuk meyakinkan masyarakat internasional untuk memenuhi janji tersebut,” ujar al-Amadi.
“Tanda-tanda awal telah positif dalam hal ini, Washington telah mengalokasikan 10 juta USD untuk membangun kembali Gaza, sementara Arab Saudi, Kuwait dan beberapa negara Eropa akan memberikan bantuan,” tambahnya.
Pejabat Qatar mengungkapkan bahwa Norwegia sedang bekerja membangun biro sendiri di Jalur Gaza mirip dengan kantor Qatar untuk membangun kembali Gaza.
Pada konferensi donor di Kairo pada bulan Oktober 2014, sekitar 50 negara menjanjikan dana sebesar 5,4 milyar USD kepada pemerintah Palestina, setengah dari dana tersebut akan dialokasikan untuk rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur.
Al-Amadi mengatakan negaranya menghormati setiap janji yang dibuat untuk Jalur Gaza.
“Ini bukan amal untuk Gaza, namun patriotik dan kewajiban agama,” ujar al-Amadi. “Apa pun yang kita berikan hanyalah sedikit,” ujarnya mencatat bahwa diperlukan lebih banyak hal yang harus dilakukan di wilayah Palestina.
Al-Amadi melanjutkan bahwa ia masuk ke Gaza melalui perlintasan Erez yang dikontrol “Israel” karena penutupan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
“Perbatasan Rafah ditutup dan jalan dari Kairo ke Rafah sangatlah kasar,” ujar al-Amadi.
Dia menambahkan bahwa dirinya ingin memasuki Gaza melalui Rafah, namun otoritas Mesir mengatakan kepadanya bahwa situasi keamanan di Semenanjung Sinai Mesir tidak cocok.
“Oleh karena itu kami berkoordinasi dengan otoritas Palestina untuk masuk melalui Erez” tambahnya.
Ketika ia tiba di Gaza pada Senin pekan lalu, al-Amadi mengumumkan peluncuran proyek Qatar untuk membangun kembali bangunan dan fasilitas yang hancur di Jalur Gaza selama serangan “Israel” terbaru pada bulan Juli hingga Agustus 2014.
Qatar akan membangun 1.000 unit perumahan, dan janji sumbangan dari Qatar sebesar 1 milyar USD dalam konferensi Kairo akan digunakan untuk tujuan tersebut.
Al-Amadi mengatakan masuknya bahan bangunan ke Gaza akan memicu bangkitnya ekonomi utama yang akan membantu puluhan ribu warga Gaza yang mencari pekerjaan.
Pejabat Qatar akan berkoordinasi dengan Turki untuk memberikan bantuan ke Jalur Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)