DOHA (Arrahmah.id) – Qatar telah kembali mengoperasikan penerbangan evakuasi penumpang dari Afghanistan, seorang pejabat senior pemerintah Qatar mengatakan kepada Reuters pada Kamis (27/1/2022), setelah terhenti hampir dua bulan.
Penerbangan pertama, yang dioperasikan oleh Qatar Airways dan disewa oleh pemerintah AS, berangkat dari Kabul menuju Doha pada Rabu. Di dalam pesawat ada 227 warga sipil, termasuk warga negara AS, pemegang kartu hijau dan tanggungan mereka, kata sumber itu.
Qatar kembali mengoperasikan penerbangan sipil setelah “pembicaraan ekstensif” dengan pemerintah Taliban, kata sumber Qatar.
Doha berhenti mengoperasikan penerbangan evakuasi pada awal Desember di tengah perselisihan dengan Taliban mengenai penumpang yang diizinkan untuk mengambil penerbangan tersebut, sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Ada kekhawatiran bahwa “pelancong oportunistik” telah menaiki beberapa penerbangan menuju Qatar di Kabul yang dimaksudkan hanya untuk mengevakuasi warga sipil, kata sumber diplomatik.
Qatar Airways telah mengoperasikan satu atau dua penerbangan carteran antara Kabul dan Doha selama akhir September hingga awal Desember.
Dimulainya kembali penerbangan Qatar datang ketika emir penguasa Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, bersiap untuk bertemu dengan presiden AS Joe Biden di Washington pada 31 Januari.
Kunjungan Sheikh Tamim bertujuan untuk membangun hubungan dengan sekutu Washington yang telah menguat sejak Doha memainkan peran penting dalam upaya evakuasi selama penarikan AS dari Afghanistan musim panas lalu.
Qatar dan Turki sedang dalam negosiasi dengan pemerintahan Taliban untuk mengelola operasi di bandara internasional Kabul, jalur penerbangan internasional utama negara yang terkurung daratan itu. (haninmazaya/arrahmah.id)