DOHA (Arrahmah.com) – Kementerian Dalam Negeri Qatar mengatakan bahwa tim investigasi telah mengidentifikasi sumber-sumber serangan siber yang dilancarkan terhadap situs berita di negara itu serta akunnya di situs jejaring sosial.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (7/6/2017) tentang hasil awal penyelidikan yang sedang berlangsung, kementerian tersebut mengatakan bahwa operasi peretasan itu menggunakan teknologi tinggi dan metode inovatif dengan memanfaatkan cyber-bug di situs Qatar News Agency (QNA).
Doha meluncurkan penyelidikan bulan lalu setelah menuding peretas mempublikasikan ucapan palsu yang dikaitkan dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di platform QNA.
“Tim investigasi mengkonfirmasi bahwa operasi peretasan itu menggunakan teknologi tinggi dan metode inovatif dengan memanfaatkan cyber-bug di situs Qatar News Agency. Tim investigasi dapat mengidentifikasi sumber-sumber dimana serangan cyber itu dilakukan.” ungkap kementerian itu dalam pernyataannya.
“Bukti-bukti tersebut dianalisis untuk memastikan penuntutan hukum dan pengadilan terhadap para pelaku. Tim tersebut mengkonfirmasi bahwa berkas peretasan itu telah dipasang pada bulan April, yang kemudian dieksploitasi untuk menyebarkan berita yang dibuat pada tanggal 24 Mei 2017 di 12:13 am.” lanjutnya.
Laporan palsu tersebut mengatakan bahwa Sheikh Tamim, dalam sebuah pidato di sebuah upacara wisuda militer, mengkritik ketegangan baru-baru ini dengan Iran, dan menyatakan perlunya mengkontekstualisasi “Hizbullah” dan Hamas sebagai gerakan perlawanan, dan memperkirakan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak akan lama lagi berkuasa.
Kementerian tersebut mengatakan akan merilis semua temuannya setelah penyelidikan selesai dilakukan.
(ameera/arrahmah.com)