KABUL (Arrahmah.id) – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Yayasan Pendidikan Qatar (EAA) telah menandatangani perjanjian senilai 50 juta dolar AS untuk mendukung pendidikan anak-anak dan remaja Afghanistan yang tidak dapat bersekolah di Afghanistan.
Kedua organisasi tersebut juga menekankan pentingnya mendukung pendidikan di Afghanistan.
Bagian dari pernyataan organisasi tersebut berbunyi: “EAA Foundation dan USAID, bersama dengan dukungan Qatar Fund for Development (QFFD) sebagai mitra strategis, akan memobilisasi dana sebesar 50 juta dolar AS, yang dikontribusikan secara merata oleh kedua belah pihak, untuk mendukung pendaftaran lebih dari 100.000 anak yang tidak bersekolah dan memberikan hampir 2.000 beasiswa pasca-sekolah menengah.”
Memperkuat sektor pendidikan di Afghanistan juga merupakan salah satu tujuan yang disebutkan dalam perjanjian tersebut, lansir Tolo News (10/12/2024).
“Dari perspektif yang lebih luas, sangat penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan siswa, mengatasi masalah ini, dan menentukan dengan tepat bagaimana dana yang dialokasikan harus digunakan,” kata Sayed Nabi Sadat, seorang profesor di sebuah universitas.
Para mahasiswa menganggap bantuan asing di sektor pendidikan bermanfaat untuk memperbaiki situasi pendidikan di negara tersebut.
“Kami telah kehilangan banyak talenta yang luar biasa karena tantangan ekonomi. Selain itu, perhatian harus diberikan kepada perempuan, karena hal ini sangat penting,” ujar Sayed Najibullah, seorang siswa.
“Saya mendesak pemerintah untuk tetap membuka pintu pendidikan bagi semua orang sehingga perempuan Afghanistan juga dapat menciptakan masa depan yang cerah bagi diri mereka sendiri,” kata Sajia, seorang siswa.
Afghanistan telah menghadapi banyak tantangan di sektor pendidikan selama beberapa dekade terakhir. Kurangnya keamanan, kemiskinan, dan pembatasan budaya merupakan beberapa faktor yang secara signifikan membatasi akses anak-anak dan remaja terhadap pendidikan. (haninmazaya/arrahmah.id)