GAZA (Arrahmah.com) – Qatar, Otoritas Palestina (PA) dan perusahaan listrik Gaza sepakat padaAhad (26/12/2021) untuk memajukan proyek jangka panjang untuk memasok pembangkit listrik Gaza dengan gas “Israel”, ujar sebuah pernyataan.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh utusan Qatar untuk Jalur Gaza, Mohammad al Emadi, menyatakan bahwa negaranya telah menandatangani sebuah memorandum untuk menginvestasikan $60 juta untuk membangun jaringan pipa untuk menyalurkan gas “Israel” ke pembangkit listrik Gaza, lansir MEMO (27/12).
Menurut pernyataan itu, kesepakatan akhir tentang inisiatif –Gaza for Gaza– belum tercapai dan masih bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun lagi.
Inisiatif tersebut, yang digambarkan oleh The Times of Israel sebagai upaya diplomatik yang kompleks, melibatkan Hamas, PA, Qatar, Mesir dan Uni Eropa, di antara para pemain lainnya.
Gaza telah menderita defisit listrik kronis selama lebih dari 16 tahun sejak pemboman “Israel” terhadap pembangkit listrik satu-satunya yang menggunakan bahan bakar diesel impor.
Proyek ini berusaha untuk mengganti bahan bakar diesel dengan gas dari “Israel”.
Transisi Gaza dari bahan bakar diesel ke gas alam secara luas dipandang sebagai solusi penting untuk krisis listrik daerah kantong itu.
Gaza memiliki sejumlah besar cadangan gas alam, tetapi “Israel” telah mencegah Palestina menggunakan gas ini.
Berdasarkan proposal tersebut, gas alam akan mengalir dari ladang gas Leviathan “Israel”, yang terletak di lepas pantai Gaza. Uni Eropa dan Qatar akan membayar untuk pipa dan gas. (haninmazaya/arrahmah.com)