DOHA (Arrahmah.com) – Qatar membantah tuduhan bahwa otoritasnya mencegah warganya menunaikan haji, kantor berita resmi QNA melaporkan.
Pihak berwenang di kementerian urusan agama membantah pada Rabu (2/8/2018) mengklaim bahwa Doha mencegah warga Qatar pergi ke Mekah untuk ritual ibadah tahunan tersebut.
Kementerian itu menyesalkan penggunaan Haji untuk tujuan politik dan mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Saudi untuk menghilangkan semua hambatan bagi warga negara Qatar dan warga yang bersedia ikut serta dalam acara ritual tahun ini, yang menurut perkiraan akan dimulai pada 19 Agustus.
Gubernur provinsi Makkah di Arab Saudi mengatakan pada hari yang sama (2/8) bahwa peziarah dari Qatar belum tiba.
“Tidak ada jama’ah dari Qatar yang tiba hingga hari ini,” kata Gubernur Khalid bin Faisal Al Saud.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memberlakukan blokade darat, laut, dan udara di Qatar pada bulan Juni 2017. Warga Qatar kemudian diberi waktu 14 hari untuk meninggalkan Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Selain Mesir, tiga negara Teluk tersebut menuduh Qatar mendukung terorisme dan mendestabilisasi kawasan itu, tuduhan yang secara konsisten ditolak oleh Doha. (Althaf/arrahmah.com)