KABUL (Arrahmah.id) – Abdul Mateen Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan, mengatakan kepada Tolo News bahwa ISIS telah sepenuhnya ditumpas di Afghanistan dan tidak memiliki kehadiran fisik.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa, menurut informasi mereka, serangan ISIS baru-baru ini direncanakan di luar perbatasan Afghanistan, di negara-negara tetangga.
Qani mengatakan Imarah Islam juga berupaya untuk menetralisir serangan lintas perbatasan ISIS.
Ia menyatakan: “ISIS sama sekali tidak ada di Afghanistan dan telah mencapai titik nol. Kami sepenuhnya menolak kehadiran mereka. Sayangnya, insiden baru-baru ini yang kami saksikan berakar di luar perbatasan kami. Ada bukti dan dokumen yang membuktikan bahwa mereka diorganisasi dari negara-negara tetangga, dan warga negara mereka terlibat. Kami berupaya untuk membangun hubungan dengan negara-negara tersebut untuk melenyapkan ISIS di luar perbatasan kami juga.”
Juru bicara tersebut sekali lagi berjanji bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain.
Beberapa anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran atas situasi keamanan Afghanistan.
Beberapa analis militer juga menekankan perlunya upaya bersama untuk memerangi kelompok teroris di tingkat regional.
“Untuk mencegah aktivitas ISIS di Afghanistan, konsensus regional harus ditetapkan untuk mengakhiri masalah ini,” kata Sadiq Shinwari, seorang analis militer.
“Akar ISIS-Khorasan harus dilacak dan dikejar di luar perbatasan Afghanistan karena intelijen dan teknologi negara-negara regional dan global sangat maju, dan mereka tahu betul dari mana ISIS-Khorasan berasal,” kata Ahmad Khan Andar, analis lainnya.
Sebelumnya, Komisi Pusat Urusan Keamanan dan Izin Imarah Islam juga telah menyatakan bahwa, berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, para pejuang yang baru direkrut sedang dipindahkan melalui bandara Karachi dan Islamabad ke pusat-pusat di Balochistan dan wilayah suku Khyber Pakhtunkhwa, dengan tujuan melakukan serangan di kawasan tersebut dan secara global, terutama di Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)