KAIRO (Arrahmah.com) – Putri Presiden Mesir yang dilengserkan, Muhammad Mursi, mengatakan pada Senin (19/5/2014) bahwa mantan menteri pertahanan, Abdul Fattah al–Sisi dan para pemimpin militer, sebelum lengsernya Mursi, telah menawarkan kepada ayahnya suaka politik di negara yang dipilihhnya di luar Mesir, serta memberikan hak-hak istimewa lainnya dan sejumlah uang agar ayahnya mau melepaskan jabatannya sebagai Presiden, tapi tawaran itu ditolak oleh ayahnya, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Selasa (20/5).
Shaimaa Mursi mengatakan dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, “izinkan saya untuk mengatakan kepada dunia bahwa Anda [tentara Mesir] telah menawarkan kepada presiden suaka politik di negara yang dipilihnya dan memberi dia dan keluarganya hak istimewa dan sejumlah uang sebagai imbalan atas pengunduran dirinya dan kemudian pergi meninggalkan Mesir.“
“Tapi dia menolak tawaran Anda, karena ia tahu bahwa ini adalah pengkhianatan kepada Allah, Mesir dan orang-orang Mesir yang percaya padanya” katanya.
Shaimaa melanjutkan “Ayahku dan orang-orangnya telah mengorbankan hidup mereka untuk Islam dan Mesir dan menolak untuk menjadi pengkhianat, menjual tanah dan kehormatan mereka, dan mengorbankan uang dan hak-hak mereka untuk revolusi, kemerdekaan, harkat dan martabat dan memberi pelajaran generasi berikutnya untuk belajar bagaimana untuk menjadi manusia.”
Komentarnya tersebut muncul hanya beberapa jam setelah mantan menteri pertahanan dan calon presiden Abdul–Fattah al–Sisi mengatakan di tiga saluran TV swasta pada Ahad (18/5) bahwa ia dan para pemimpin militer lainnya telah menghadiri pidato terakhir Mursi saat menjabat sebagai presiden (pada 26 Juni), dan berharap bahwa Mursi akan mengusulkan sebuah solusi untuk mengakhiri krisis Mesir.
Saat ditanya apakah ia dan para pemimpin militer lainnya kahwatir bahwa mereka mungkin bisa ditangkap pada saat menyampaikan pidato tersebut, al-Sisi mencemoohkan pertanyaan itu dan mengatakan “Siapa yang bisa membahayakan para pemimpin militer?” lansir Haberler.
Dia mengatakan bahwa dulu presiden terguling ketakutan setiap kali ia mendengar suara dari pesawat terbang.
Al–Sisi telah memimpin para tentara dalam penggulingan Mursi, pemimpin Mesir pertama yang dipilih secara bebas, Juli lalu, menyusul demonstrasi melawan kepemimpinannya.
(ameera/arrahmah.com)