Ini kabar terbaru yang luput dari pemberitaan media. Putri Munawaroh, muslimah yang suaminya tewas di tangan Densus 88 saat penggerebekan di Solo kini melahirkan. Sebagaimana diketahui, saat penggerebekan 17 September 2009 (bertepatan dengan malam 27 Ramadhan) Putri Munawaroh bersikeras tetap bersama suami tercinta, Susilo alias Adib di tengah rentetan peluru Densus 88, di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Saat itu dia sedang hamil. Dan kini Putri Munawaroh telah melahirkan, lalu bagaimana nasib buah hatinya tersebut ?
Kisah Putri Munawaroh
Banyak yang tidak tahu kisah Putri Munawaroh. Memang, muslimah ini tidak atau belum seberuntung Prita Mulyasari yang gencar diberitakan media massa dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, termasuk pengumpulan peduli coin untuknya.
Putri Munawaroh juga tidak setenar dan sekaya Luna Maya, yang berkasus di dunia Maya, dan lalu didukung pengacara papan atas dan ditemani oleh para bloger yang setia bersuara membelanya.
Putri Munawaroh hanyalah gadis desa, seorang Muslimah yang mencoba hidup selaras dengan syariat Islam, dan mencoba tunduk dan taat pada suami, mendapinginya hingga akhir hayat menjemput. Kini, wanita itu, Putri Munawaroh melahirkan seorang anak, di rumah tahanan Brimob, Kelapa Dua.
Sebagaimana diberitakan detikNews, wanita bercadar itu kini melahirkan anak pertamanya, yang di saat penggerebekan Densus 88 di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah (17/9) masih berada di dalam kandungan. Pada saat itu, Putri Munawaroh juga mendapat timah panas dari Densus 88 di kakinya. Perihal kelahiran bayi Putri Munawaroh tentu saja menjadi berita yang menarik seharusnya.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh pengacaranya, Asludin Hatjani, kepada detikcom, Selasa (22/12/2009) :
“Ya saya dengar kabar kemarin dari rutan kalau dia sudah melahirkan,” kata pengacara Putri Munawaroh, Asludin Hatjani. Namun Asludin belum mengetahui pasti jenis kelamin bayi yang dilahirkan Munawaroh tersebut. Asludin pun baru akan menjenguk Munawaroh, Rabu (23/12/2009) hari ini.
“Katanya dia sehat-sehat saja. Besok mungkin saya akan menjenguk,” ujarnya.
Sebagaimana yang diketahui khalayak secara umum, Putri Munawaroh tertembak saat penggerebekan Densus 88 di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, pada 17 September 2009 lalu, yang bertepatan dengan malam 27 Ramadhan. Dalam baku tembak yang berlangsung gencar tersebut, Putri Munawaroh bersikeras tetap bersama suaminya, Susilo alias Adib, dan beberapa tersangka lainnya, yakni; Nurdin M Top, Urwah, dan Aji.
Akhirnya Putri Munawaroh ikut tertangkap dan terluka di kakinya, dan dirawat di RS Polri selama beberapa hari. Menurut penuturan detikNews, Putri Munawaroh juga sempat mencoba melarikan diri dari rumah sakit dengan mengelabui petugas dengan membuka cadarnya. Bahkan Munawaroh mengancam, anak yang di dalam kandungannya akan mengebom Mabes Polri.
Kini, secercah kebahagiaan hinggap ke benak Putri Munawaroh dengan lahirnya sang buah hati tercinta. Besok, entah apa yang akan dihadapi oleh mujahidah tangguh ini bersama anaknya semata wayang, Putri Munawaroh belum lagi mengetahui. Yang pasti, UU Terorisme yang kerap kali menjerat dan memasung kaum Muslimin sudah pasti menunggu mangsanya, termasuk perempuan tabah tersebut. Sementara itu suami pun tak ada, dan akan dibawa ke mana anak tercintanya. Pastinya Putri Munawaroh akan tabah dan tangguh menghadapi semua ini. Namun, adakah hati kaum Muslimin yang akan terketuk dengan semua yang dialami Putri Munawaroh ini ?