TEHERAN (Arrahmah.com) – Faezeh Hashemi Rafsanjani, putri mendiang presiden Iran telah mengkritik intervensi negaranya di Suriah, mengatakan hal itu berujung tewasnya 500.000 warga Suriah.
Dalam wawancara dengan Iranian Ensaf News, Faezeh menjelaskan bahwa ayahnya, yang merupakan presiden Iran dari 1989 hingga 1997, telah menentang intervensi Iran di Suriah dan memberi tahu mantan komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani, tentang keberatannya, lansir MEMO (11/1/2021).
“Soleimani berkonsultasi dengan ayah saya sebelum dia pergi ke Suriah, dan ayah saya mengatakan kepadanya untuk tidak pergi ke sana,” kata Faezeh, menambahkan: “Pada peringatan kematian Soleimani, kami tidak mendengar siapa pun berbicara tentang apa yang dia lakukan. Ayah saya telah memberikan pandangan ke depan ketika dia mengatakan kepadanya untuk tidak pergi ke Suriah dan dia benar.”
“Sebagai hasil dari bantuan kami kepada Bashar Asad, setidaknya 500.000 orang telah terbunuh, baik dengan bahan kimia maupun senjata lainnya. Ini salah,” tambahnya.
Faezeh juga mengkritik kebijakan Iran di kawasan itu, mengatakan bahwa itu telah menyebabkan Teheran kehilangan teman-temannya dan mengubah pendukungnya menjadi kritikus dan kritikus menjadi lawan. (haninmazaya/arrahmah.com)