SOLO (Arrahmah.com) – Putra Bungsu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, mempertanyakan alasan aparat keamanan bahwa pemindahan mendadak Ustadz Abu Bakar Ba’asyri ke LP Pasir Putih dengan pengamanan super maximum, akibat kapasitas LP Batu yang sudah melewati batas (overload). Menurutnya, alasan tersebut tidak masuk diakal.
“Jika overload kenapa posisi Abu Bakar Ba’asyir digantikan Abdullah Sonata yang dipindahkan ke LP Batu menggantikan Abu Bakar Ba’asyir?” Kata Abdul Rohim Ba’asyir kepada wartawan media Islam, Solo, Rabu (16/1/2013)
Perlakuan seperti ini kerap kali dialami Ustadz Ba’asyir oleh aparat negeri ini. Pihak keluarga mensinyalir ada motif tertentu dari pihak keamanan untuk menekan Ustadz Ba’asyir.
“Mungkin hal ini ada kaitannya dengan buku tadzkiroh yang beliau tuliskan lalu dikirimkan ke para pejabat di negeri ini untuk menasihati mereka agar kembali kepada Allah dan mengingatkan mereka dari keingkaran mereka dari syariat Allah swt,” terang Abdul Rochim.
Diduga kuat pemindahan ini juga upaya untuk mempersempit dan menjauhkan Amir Jama’ah Anshoru Tauhid ini dari gelombang umat Islam yang semakin hari semakin banyak membesuk dan meminta taushiyah dari amir Jama’ah Anshorut Tauhid tersebut.
“Mungkin setelah ini proses membesuk beliau akan lebih sulit dari sebelumnya. Walau kita semua berharap tidak demikian,” tegasnya.
Sebelumnya, terhadap pemindahan mendadak tersebut, Abdul Rahim pun mengaku pihak keluarga tidak tahu dan tidak diberitahu pihak Lapas rencana pemindahan Ustadz Ba’asyir dari LP Batu.
“Pihak keluarga sama sekali tidak diberitahu dan begitu juga kuasa hukum beliau. Keluarga juga hingga kini tidak diberi penjelasan dasar pemindahan ini,” Imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, Selasa siang (16/1/2013) Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tidak lagi berada di LP Batu, Nusakambangan. Ustadz Abu kini dipindahkan ke LP Pasir Putih yang terkenal dengan maximum security-nya. (bilal/arrahmah.com)