AL MANAMAH (Arrahmah.com) – Pada Ahad malam (6/9/2015), Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa mengumumkan bahwa putra-putranya, Syaikh Nasser bin Hamad dan Syaikh Khalid bin Hamad, akan segera bergabung akan segera bergabung dalam operasi koalisi yang dipimpin oleh Saudi arabia di Yaman, sebagaimana dilaporkan surat kabar Asharq Al-Awsat.
“Putra-putra saya akan bergabung dengan saudara-saudara mereka di pasukan koalisi Arab di Yaman sebagai bagian dari tugas militer nasional mereka,” tutur Raja Bahrain dikutip Middle East Update, Rabu (9/9).
Pengumuman bergabungnya keluarga Kerajaan Bahrain di Yaman datang setelah lima orang tentara Bahrain, sepuluh tentara Saudi dan empat puluh lima tentara dari UAE syahid dalam operasi melawan milisi Houthi di Yaman pekan lalu.
Kementerian Informasi Bahrain dan juru bicara resmi pihak Kerajaan Bahrain mengatakan kepada surat kabar Asharq Al-Awsat bahwa, “ini adalah pertama kalinya keputusan tersebut diambil dan bahwa putra-putra Raja yang masih berusia muda dengan tulus menjalankan tugas nasional ini, mereka meninggalkan kehidupan keseharian mereka didalam ‘istana’ sebagai wujud kewajiban berjuang bersama tentara koalisi di medan perang.”
Dalam pertemuan di kantor pusat Pertahanan Angkatan Bahrain pada Ahad (6/9), Raja Hamad bin Isa mengatakan, “Kami berbagi ikatan persaudaraan dengan sesama warga negara kami di masa-masa sulit ini. Anak-anak kami, Syaikh Nasser bin Hamad dan Syaikh Khalid bin Hamad akan hadir dan bergabung dengan tentara koalisi untuk mempertahankan dan memulihkan legitimasi pemerintahan di Yaman dan akan terus melakukannya dalam tugas-tugas mulia mereka.”
Sementara itu, menurut ALN, pada saat yang sama, Qatar mengirimkan setidaknya 1.000 tentara ke perbatasan Saudi-Yaman, sedangkan Sudan dilaporkan mempersiapkan diri mereka untuk mengirim hampir 6.000 pasukan bergabung dengan koalisi.
Pengumuman bantuan bala tentara dari negara-negara Teluk dan Arab Saudi datang dari juru bicara resmi Kementerian Pertahanan Saudi, Jenderal Mayor Ahmed Asiri kepada Al-Arabiya News. Ia menyatakan bahwa bantuan bala tentara itu akan lebih memfokuskan upaya pembebasan ibukota Yaman (Sana’a) dibanding kota-kota besar Taez dan Marib. (adibahasan/arrahmah.com)