JAKARTA (Arrahmah.com) – Innalillahi wa innailaihi raji’un.Keluarga besar Dewan Da’wah Islamiya Indonesia (DDII) kehilangan salah satu kader terbaiknya. Salah satu Pengawas DDII, Haji Ma’mun Daud, meninggal dunia saat mengikuti rapat gabungan Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus DDII, Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 11.30 WIB. Ustadz Ma’mun Daud adalah putra kandung tokoh dan pejuang Islam asal aceh, Daud Beureuh.
Seperti dilansir Suara Islam Online, salah satu fungsionaris DDII Haji Zulfi Syukur menceritakan kronologi meninggalnya Ustadz Ma’mun Daud. Menurut Zulfi, pria yang diberi amanah Dewan Da’wah untuk mengurusi salah satu pesantren milik DDII di Aceh itu kemarin mengikuti rapat gabungan di kantor DDII Pusat, Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat. Hadir dalam rapat itu salah seorang tokoh senior yang juga pembina DDII, Profesor Doktor AM Saefuddin.
“Saat itu Pak Ma’mun berbicara dan berbicara dan meminta agar para pimpinan Dewan Dawah sebaagi rijalud da’wah supaya menegakkan syariah dalam berbagai hal. Termasuk dalam laporan keuangan harus berdasarkan akuntansi syariah. Nah, setelah bicara seperti itu tiba-tiba beliau pingsan terkulai di atas kursinya,” kata Zulfi.
Karena kursi yang diduduki Ustadz Ma’mun ada rodanya maka dengan kursi itu ia didorong ke lift dan dilarikan ke Rumah Sakit Kramat 128 yang berada di seberang kantor DDII. Ketika diperiksa dokter rupanya beliau tiada. “Sepertinya beliau kena serangan jantung,” ungkap Zulfi.
Jenazah almarhum Ustadz Ma’mun Daud kemudian dishalatkan di Masjid Al Furqan DDII. “Semua pimpinan DDII dan jamaah Masjid Al furqan ikut mensalati jenazah almarhum,” kata Zulfi.
Sekitar pukul 14.00 WIB jenazah dibawa ke rumah sanak keluarganya yang berada di Setiabudi, Jakarta Selatan. Malam hari sekitar pukul 22.00 WIB jenazah di bawa ke bandara. Kemudian pada Kamis pagi (7/6/2012) sekitar pukul 06.00 WIB jenazah kemudian diterbangkan ke Aceh dari Bandara Soekarno-Hatta.
Mengomentari proses wafatnya Ustadz Ma’mun yang begitu mudah, menurut Zulfi, Profesor AM Saefudin berkomentar, “Wah enak sekali, saya juga mau meninggal seperti itu.” Subhanallah.. (bilal/arrahmah.com)