KAIRO (Arrahmah.com) – Putra tertua Presiden Mesir yang digulingkan, Mohamed Morsi, telah menanyakan kapan pelanggaran terhadap ayahnya di penjara akan berakhir, Anadolu melaporkan, dikutip MEMO pada Sabtu (23/6/2018).
Dalam sebuah posting di Facebook, Ahmed Morsi mengomentari video yang menunjukkan penderitaan ayahnya.
“Kapan pelanggaran mencolok, yang diketahui semua orang, akan berakhir?” tanyanya. “Ini sudah berlangsung selama lima tahun.”
Mohamed Morsi adalah Presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis. Dia digulingkan hanya setelah 12 bulan menduduki kursi kepresidenan Mesir oleh Menteri Pertahanannya, Jenderal Abdel Fattah Al-Sisi, pada Juli 2013, yang sekarang menggantikannya sebagai orang nomor satu di negara tersebut.
Morsi telah ditahan di sel isolasi sejak kudeta. Walau hukuman mati dan seumur hidupnya dicabut, Morsi harus menjalani hukuman penjara yang panjang.
Saat ini Morsi diganjar hukuman 40 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah membocorkan rahasia negara dan dokumen sensitif ke Qatar.
Dia juga mendapat 20 tahun penjara karena memerintahkan penangkapan tanpa proses hukum dan menyiksa para pengunjuk rasa yang bentrok dengan pendukung Ikhwanul Muslimin di luar istana presiden di Kairo pada 20 Desember 2012.
Pendukung Morsi mengatakan pengadilan atas mantan presiden itu merupakan upaya untuk mengesahkan kudeta militer, dengan didasarkan pada saksi mata yang tidak bisa diandalkan dan bukti-bukti yang tipis. (Althaf/arrahmah.com)