RIYADH (Arrahmah.id) – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan bahwa negaranya semakin mendekati normalisasi hubungan dengan “Israel”, mengikuti langkah-langkah serupa dari negara-negara Teluk lainnya, dan di tengah dorongan besar Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan Saudi-“Israel”.
“Setiap hari, kami semakin dekat,” kata putra mahkota kepada stasiun televisi AS Fox News, menurut kutipan wawancara yang dilihat oleh Reuters yang dijadwalkan disiarkan pada Rabu malam (20/9/2023).
Wawancara dengan putra mahkota, yang dikenal sebagai MBS ini terjadi ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus berupaya untuk menengahi hubungan antara dua kekuatan regional, sekutu utama Washington di Timur Tengah.
Pembicaraan normalisasi adalah inti negosiasi kompleks yang juga mencakup kemungkinan konsesi “Israel” kepada Palestina, serta diskusi mengenai jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diupayakan oleh Riyadh.
MBS mengatakan kepada Fox’s, Special Report, bahwa masalah Palestina “sangat penting” bagi Riyadh. “Kita perlu menyelesaikan bagian itu,” katanya ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan normalisasi.
“Kami harus melihat ke mana kami pergi. Kami berharap hal ini dapat meringankan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan “Israel” sebagai pemain di Timur Tengah,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Para pejabat AS secara pribadi memuji potensi manfaat dari kesepakatan besar regional, yang akan menjadi kemenangan kebijakan luar negeri ketika Biden berusaha untuk terpilih kembali pada November 2024.
MBS juga mengatakan bahwa jika Iran mendapatkan senjata nuklir, Arab Saudi “harus mendapatkannya”.
Arab Saudi, bersama dengan “Israel”, telah lama menjadi musuh Iran, namun hubungan mereka membaik sejak Riyadh dan Teheran sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik pada Maret.
Teheran membantah berupaya membuat senjata nuklir, namun telah menjadi pusat kecurigaan internasional mengenai program nuklirnya selama bertahun-tahun.
Pernyataan putra mahkota tersebut disiarkan setelah pertemuan antara Biden dan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu pada Rabu (20/9), di mana mereka berjanji untuk bekerja sama menuju normalisasi “Israel”-Saudi, yang dapat membentuk kembali geopolitik Timur Tengah.
Kedua pemimpin juga mengatakan Iran tidak boleh diizinkan memperoleh senjata nuklir.
Wawancara dengan pembawa acara Fox, Bret Baier, adalah wawancara pertama sang putra mahkota di TV AS sejak 2019. Arab Saudi telah terlibat dalam kontroversi, terutama menyusul dugaan peran putra mahkota dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018. (zarahamala/arrahmah.id)