MOSKOW (Arrahmah.id) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (27/6/2023) bahwa Moskow telah mendanai sepenuhnya kelompok tentara bayaran Wagner, yang pekan lalu melakukan pemberontakan yang gagal.
Putin berbicara kepada para pejabat pertahanan dalam pidato yang disiarkan di televisi pada awal pertemuan.
“Seluruh kebutuhan kelompok Wagner sepenuhnya disediakan oleh negara, dari Kementerian Pertahanan, dari anggaran negara. Kami sepenuhnya mendanai kelompok ini,” katanya, lansir The New Arab.
Rusia pernah menyangkal keberadaan Wagner, tentara bayaran bayangan yang membela kepentingan Moskow dengan operasi di beberapa negara Afrika dan Timur Tengah.
Namun, sejak para pejuangnya menjadi salah satu andalan serangan Rusia di Ukraina, pimpinan Wagner -mantan kontraktor katering Kremlin, Yevgeny Prigozhin- telah muncul ke publik.
Moskow tahun lalu membayar lebih dari 1 miliar dolar AS kepada Wagner sepanjang tahun lalu, kata Putin.
“Negara membayar 86,262 miliar rubel (sekitar 1 miliar dolar AS) kepada grup Wagner untuk gaji para pejuang dan hadiah insentif antara Mei 2022 dan Mei 2023,” kata Putin.
Pada Sabtu (24/6), Wagner melancarkan pemberontakan -seolah-olah untuk menolak upaya untuk memasukkannya ke dalam struktur kementerian pertahanan resmi- menyita sebuah markas militer, dan berbaris menuju Moskow.
Putin mengutuk hal ini sebagai pengkhianatan, dan memerintahkan agar Wagner menurunkan persenjataan beratnya, sementara para pejuangnya bergabung dengan angkatan bersenjata reguler atau menerima pengasingan di Belarusia.
Dan dengan mengungkapkan skala besar pengeluaran resmi untuk layanan Wagner, Putin telah mengonfirmasi bahwa kelompok ini secara efektif telah bertindak sebagai kepanjangan tangan negara.
Bahwa para pemimpin Wagner kini digambarkan sebagai pengkhianat adalah sebuah perubahan bagi pesan negara Rusia. Sebelumnya, kelompok ini menikmati status heroik sebagai bagian dari serangan Ukraina.
Bahkan ketika mengkritik Wagner setelah pemberontakan Sabtu, Putin jelas tidak akan menyerang pasukan yang tidak memiliki pangkat, “karena mereka benar-benar menunjukkan keberanian dan kepahlawanan”. (haninmazaya/arrahmah.id)