MOSKOW (Arrahmah.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tentang Suriah melalui telepon dan mengundangnya untuk mengunjungi Rusia dalam beberapa hari mendatang, menurut pernyataan Kremlin pada Selasa (15/10/2019).
Kremlin mengatakan bahwa dalam percakapan telepon mereka, Putin dan Erdogan setuju untuk memastikan integritas wilayah Suriah.
“Vladimir Putin mengundang Tayyip Erdogan untuk datang ke Rusia dengan kunjungan kerja dalam beberapa hari mendatang. Undangan itu telah diterima,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
Para pemimpin juga membahas perlunya menghindari kemungkinan konflik antara militer Turki dan rezim Asad, menurut pernyataan itu.
Pada Selasa, Turki mengabaikan sanksi AS dan melanjutkan ofensifnya, sementara tentara rezim Asad yang didukung Rusia merangsek masuk ke salah satu kota yang paling diperebutkan yang ditinggalkan oleh pasukan AS.
Wartawan Reuters menemani pasukan rezim yang memasuki pusat Manbij, di mana pasukan AS sebelumnya melakukan patroli bersama dengan Turki. Bendera Rusia dan Suriah berkibar dari sebuah bangunan di pinggiran kota, dan dari konvoy kendaraan militer.
Kantor berita Rusia Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Moskow, mengklaim bahwa pasukan Asad telah menguasai area seluas lebih dari 1.000 kilometer persegi di sekitar Manbij. Ini termasuk pangkalan udara militer Tabqa, dua pembangkit listrik tenaga air dan beberapa jembatan di seberang sungai Eufrat.
Di Manbij, pasukan rezim Suriah berjaga di pos pemeriksaan bersama bersama milisi Kurdi regional (YPG), kata saksi mata.
Seorang pejabat YPG mengatakan para pejuang yang didukung Turki masih berada di 15 km sebelah utara kota. Kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki mengatakan enam warga sipil tewas dan 13 lainnya luka-luka di tiga desa dekat kota Jarablus dalam serangan YPG yang diluncurkan dari utara Manbij. (haninmazaya/arrahmah.com)