MOSKOW (Arrahmah.id) — Presiden Vladimir Putin membantah foto dan rekaman mayat yang beredar di Bucha, Ukraina, terkait Rusia. Ia menyebut tuduhan itu adalah palsu.
Berbicara pada konferensi pers yang disiarkan televisi setelah bertemu pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, pria 69 tahun itu menuding balik Ukraina dan Barat. Menurutnya hal tersebut dibuat-buat seperti tuduhan penggunaan senjata kimia di Suriah untuk memberatkan rezim Bashar al Assad, sekutu Rusia.
“Ini adalah jenis kepalsuan yang sama seperti di Bucha,” kata Putin, dikutip Reuters (13/4/2022).
Di Suriah, tegasnya, penghancuran justru dilakukan Amerika Serikat (AS). Rusia sendiri mendukung rezim Assad sementara AS dan Turki mendukung milisi pemberontak, Free Syrian Army.
“Pernahkah Anda melihat bagaimana kota Suriah ini berubah menjadi puing-puing oleh pesawat Amerika? Mayat tergeletak di reruntuhan selama berbulan-bulan membusuk,” ujarnya.
“Tidak ada yang peduli. Tidak ada yang memperhatikan.”
“Tidak ada keheningan seperti itu ketika provokasi dilancarkan di Suriah, ketika mereka menggambarkan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Assad. Kemudian ternyata itu palsu. Ini adalah jenis palsu yang sama di Bucha,” lanjutnya.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Sejak saat itu ribuan orang dilaporkan tewas dan 4 juta telah mengungsi dari Ukraina.
Di Bucha sendiri, Ukraina menemukan 300 mayat bergelimpangan di jalan-jalan sesaat setelah tentara Rusia meninggalkan kota itu. Hal ini berujung pada dikeluarkannya Rusia dari Dewan HAM PBB. (hanoum/arrahmah.id)