MOSKOW (Arrahmah.id) – Putin mengakui peran Hamas dalam membebaskan tawanan dan berjanji memanfaatkan hubungan diplomatik Rusia untuk memperjuangkan lebih banyak pembebasan dari Gaza.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerima mantan tawanan ‘Israel’-Rusia di Kremlin pada Rabu (16/4/2025), menjadi pertemuan pertama sejak perang di Gaza dimulai. Ia menyampaikan apresiasi kepada Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) atas “tindakan kemanusiaan” pembebasan tersebut.
Hadir dalam pertemuan itu Alexander (Sasha) Trufanov, yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan Februari lalu. Trufanov datang bersama ibunya, Yelena, dan pasangannya, Sapir Cohen—keduanya dibebaskan dalam kesepakatan sebelumnya.
Rekaman dari media pemerintah Rusia memperlihatkan Putin memberikan bunga kepada Yelena dan Sapir, serta berjabat tangan dengan Sasha.
Ucapan Terima Kasih Putin kepada Hamas
“Saya rasa perlu menyampaikan terima kasih kepada kepemimpinan Hamas, sayap politik mereka, yang memenuhi permintaan kami dan melakukan tindakan kemanusiaan ini dengan membebaskan kalian,” kata Putin.
Ia menegaskan bahwa pembebasan tawanan ini adalah buah dari hubungan lama Rusia dengan rakyat Palestina. “Ini hasil dari hubungan stabil Rusia yang telah bertahun-tahun terjalin dengan rakyat Palestina,” ujarnya kepada Trufanov.
Putin juga berjanji akan terus bekerja untuk memastikan kembalinya semua tawanan yang masih ditahan di Gaza. Saat Trufanov memintanya melanjutkan upaya pembebasan, Putin menjawab tegas, “Kami pasti akan terus berusaha.”
Ketimpangan Jumlah Tawanan
Menurut perkiraan ‘Israel’, saat ini masih ada 59 tawanan ‘Israel’ di Gaza, dengan 24 di antaranya dipercaya masih hidup. Sementara itu, lebih dari 9.500 warga Palestina mendekam di penjara ‘Israel’, merujuk data dari organisasi HAM Palestina dan ‘Israel’ serta sumber media. (zarahamala/arrahmah.id)