MOSKOW (Arrahmah.com) – Perdana menteri Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa sumber minyak Libya merupakan incaran utama operasi militer NATO di negara Afrika Utara itu, kutip Press TV pada Rabu (27/4/2011).
Komentar ini muncul bersamaan dengan AS yang terus berusaha keras untuk melakukan perjanjian minyak dengan pasukan pemberontak Libya.
Putin menyatakan bahwa operasi NATO menimbulkan banyak pertanyaan menganai maksud negara-negara Barat terlibat dalam serangan melawan rezim otoriter Gaddafi.
“Libya memiliki sumber daya alam, terutama minyak, yang paling besar di Afrika dan merupakan negara keempat penghasil gas. Hal ini memunculkan pertanyaan: tidakkah semua ini menggirukan NATO hingga mereka mau bersusah payah untuk melakukan operasi militer di sana?” sentil Putin.
Ia menambahkan bahwa komunitas internasional harus segera menegakkan undang-undang dan memberikan sikap demi membela rakyat sipil.
Bulan lalu, Rusia menyatakan abstain saat Dewan Keamanan PBB melakukan voting untuk mengesahkan operasi militer di Libya. Putin menyebut resolusi DK PBB itu sebagai “seruan untuk melakukan perang salib”. (althaf/arrahmah.com)