MOSKOW (Arrahmah.id) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Imarah Islam Afghanistan (IIA) membeli senjata-senjata Barat yang dikirim ke Ukraina.
Kantor berita TASS melaporkan, Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan anggota baru Kamar Dagang dan Industri Rusia, bahwa senjata-senjata tersebut dikirim ke tempat lain melalui Imarah Islam.
“Mereka mengatakan sekarang -senjata dari Ukraina bermunculan di Timur Tengah. Tentu saja benar, karena mereka menjualnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa Ukraina juga menjual senjata kepada Taliban (yang dilarang di Rusia). Dan, dari sana, [senjata-senjata itu] menyebar ke mana saja, klaim Putin.
Namun, Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, menolak klaim presiden Rusia tersebut.
“Kami menolak klaim ini, itu tidak benar. Senjata tidak dibawa ke Afghanistan dan juga tidak dikirim dari Afghanistan ke negara lain. Senjata dan peralatan yang telah diserahkan kepada Imarah Islam setelah kemenangan semuanya aman,” tambah Mujahid, seperti dilansir Tolo News (4/11/2023).
Namun, beberapa ahli percaya bahwa harus ada investigasi tentang klaim presiden Rusia ini.
“Masalah ini perlu penyelidikan lebih lanjut, ketika kami memiliki dokumen maka kami dapat mengomentari masalah ini. Namun jelas bahwa senjata-senjata barat di Ukraina dijual dalam skala besar kepada pembeli yang berbeda,” ujar Asadullah Nadim, seorang analis militer kepada Tolo News.
“Ukraina tidak memiliki perbatasan atau hubungan yang baik dengan Afghanistan. Jadi, ketika sesuatu seperti ini terjadi, satu-satunya cara yang mungkin adalah dari Rusia melalui negara-negara Asia Tengah dan kemudian ke Afghanistan,” kata Sarwar Niazi, seorang analis militer lainnya. (haninmazaya/arrahmah.id)