MOSKOW (Arrahmah.com) – Presiden penjajah Rusia Vladimir Putin telah mendukung larangan pemakaian jilbab di sekolah-sekolah, menganggap pakaian tersebut sebagai “tradisi asing.”
“Mengapa kita harus mengadopsi tradisi luar?” kata Putin pada saat sesi tanya-jawab dengan para wartawan lokal dan asing, dikutip oleh Ria Novosoti pada Kamis (20/12/2012).
Bahkan, Putin tanpa dasar menuduh para ulama Islam menentang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah.
“Bahkan para ulama Islam di dunia Muslim mengatakan adalah hal yang salah untuk melakukan itu (memakai jilbab di sekolah),” katanya.
“Dan sekarang kalian ingin kami untuk memperkenalkan tradisi ini? untuk apa?”
Pemakaian jilbab memicu kontroversi di Rusia pada Oktober lalu setelah lima pelajar Muslim dilarang masuk kelas di sekolah mereka yang terletak di desa Kara-Tyube di selatan wilayah Starvropol.
Meskipun awalnya mereka diizinkan untuk masuk sekolah pada September dengan mengenakan jilbab, tetapi mereka kemudian tetap diberitahu bahwa mereka tidak akan diizinkan masuk kelas kecuali jika mereka melepaskan kerudung mereka.
Pada saat itu, Putin mendukung kuat pelarangan jilbab di sekolah-sekolah.
Namun, jilbab tidak dilarang di sebagian besar wilayah Rusia. Di Tatarstan, para Muslimah dengan bebas memakai jilbab ke sekolah.
Muslim di wilayah Chechnya, yang berbatasan dengan Stravropol, jilbab adalah pakaian yang diterima di tengah masyarakat.
Tetapi larangan ini menargetkan muslim yang menjadi minoritas di wilayahnya, mereka mengeluhkan hak-hak mereka kurang terpenuhi daripada Kristen Orthodox. (siraaj/arrahmah.com)