ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Ahad (2/1/2022) berjanji untuk meningkatkan hubungan selama panggilan, kedua belah pihak mengatakan, setelah ketegangan meningkat atas masalah drone dan NATO dalam beberapa pekan terakhir.
Turki, anggota NATO sejak 1952, telah membuat marah Moskow dengan memasok pesawat tak berawak ke Ukraina yang dikhawatirkan Rusia dapat digunakan oleh Kiev dalam konfliknya dengan separatis di dua wilayah timur, lansir AFP.
Putin dan Erdogan “bertukar salam Tahun Baru dan merangkum hasil utama kerja sama bilateral dan menegaskan keinginan untuk lebih mengintensifkan kemitraan yang saling menguntungkan antara Rusia dan Turki,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan mengenai panggilan telepon para pemimpin.
Kantor Erdogan mengatakan kedua belah pihak “membahas langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan Turki-Rusia” dan menegaskan kembali keinginan mereka untuk mengembangkan kerja sama “di segala bidang”.
Bulan lalu, Putin mengkritik Kiev karena mengerahkan drone buatan Turki dalam konfliknya dengan separatis pro-Moskow.
Ankara mengatakan tidak dapat disalahkan atas penggunaan pesawat tak berawak Turki oleh Ukraina, menambahkan jika suatu negara membeli persenjataan Turki, itu bukan lagi produk Turki tetapi milik negara yang membelinya.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mendesak Rusia pekan lalu untuk membatalkan tuntutan “sepihak” dan mengadopsi pendekatan yang lebih konstruktif dalam perselisihannya dengan kekuatan Barat dan NATO atas Ukraina.
Rusia ingin NATO memberi Moskow jaminan keamanan yang mengikat dan menarik pasukannya ke posisi yang mereka pegang sebelum gelombang ekspansi ke timur yang dimulai setelah runtuhnya Uni Soviet. (haninmazaya/arrahmah.com)