RUSIA (Arrahmah.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (11/4/2017) memperingatkan akan adanya provokasi senjata kimia di Suriah di masa mendatang. Putin menyampaikan hal tersebut saat diplomat Washington tiba untuk proses pembicaraan di Moskow.
“Kami memiliki informasi dari berbagai sumber bahwa provokasi tersebut – saya tidak bisa menyebutkannya – sedang disiapkan di daerah lain di Suriah, termasuk di pinggiran selatan Damaskus, di mana mereka kembali berencana untuk membuang beberapa jenis zat dan menuduh otoritas resmi Suriah yang menggunakannya,” kata Putin pada konferensi pers di televisi.
Ia mengatakan Rusia telah menetapkan untuk naik banding ke Organisasi Pelarangan Senjata Kimia dan “menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menyelidiki insiden tersebut”.
Putin menegaskan bahwa laporan atas serangan kimia di Suriah yang menewaskan puluhan orang di kota Khan Sheikhun pekan lalu mengingatkan pada invasi AS ke Irak tahun 2003, dengan pembenaran dugaan adanya senjata pemusnah massal.
“Ini berakhir dengan kehancuran negara itu, dengan pertumbuhan ancaman teroris dan munculnya ISIS di panggung internasional, tidak lebih, tidak kurang,” katanya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan mereka memiliki informasi bahwa ada “pemberontak” yang membawa “zat beracun” ke daerah-daerah sekitar kota Suriah Khan Sheikhun dan Timur Ghuta, diantara tempat-tempat lainnya, lansir WB.
“Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menciptakan alasan lain menuduh pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia dan memprovokasi serangan baru oleh Amerika Serikat,” klaimnya dalam sebuah pernyataan.
Putin mengklaim Rusia dan Suriah sedang digambarkan sebagai “musuh bersama” dalam upaya untuk memperdekat Amerika Serikat dan sekutu Baratnya setelah banyak pemimpin mengkritik Trump menjelang pemilu. (banan/arrahmah.com)