MOSKOW (Arrahmah.id) – Sebuah gerakan anti-perang Rusia telah menyerukan demonstrasi di seluruh negeri sebagai protes terhadap keputusan “mobilisasi parsial” Presiden Vladimir Putin.
Gerakan Pemuda Demokratik Vesna mengatakan protes akan berlangsung di kota-kota di seluruh Rusia pada pukul 7 malam waktu setempat pada Rabu (21/9/2022).
“Kami menyerukan kepada militer Rusia di unit dan di garis depan untuk menolak berpartisipasi dalam ‘operasi khusus’ atau menyerah sesegera mungkin,” kata Vesna dalam banding di situsnya, merujuk pada perang Rusia di Ukraina, lansir Al Jazeera.
“Anda tidak harus mati untuk Putin,” lanjut pernyataan itu. “Kamu dibutuhkan di Rusia oleh mereka yang mencintaimu. Bagi pihak berwenang, Anda hanya umpan meriam, di mana Anda akan disia-siakan tanpa makna atau tujuan apa pun. ”
Situs web tersebut juga menyertakan hotline untuk tentara di dalam militer yang tidak ingin berpartisipasi dalam perang.
Panggilan tersebut mengikuti pidato televisi Putin sebelumnya pada Rabu (21/9), di mana dia mengatakan dia membela wilayah Rusia dan bahwa Barat ingin menghancurkan negara itu.
“Kita berbicara tentang mobilisasi parsial, yaitu, hanya warga negara yang saat ini berada di cadangan yang akan dikenakan wajib militer, dan di atas semua itu, mereka yang bertugas di angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan,” katanya.
Menurut menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu, sekitar 300.000 tentara cadangan akan dipanggil.
Mobilisasi sedang dilakukan untuk mengendalikan “wilayah yang sudah dibebaskan” kata Shoigu, mengacu pada wilayah yang dikuasai Rusia di timur dan selatan Ukraina.
Separatis yang didukung Rusia di daerah-daerah itu mengatakan mereka akan mengadakan referendum untuk menjadi bagian dari Rusia antara 23-27 September.
Di halaman Twitter, Vesna menyebutkan alun-alun di kota-kota tempat protes diperkirakan akan berlangsung, dari Timur Jauh Rusia hingga Ural.
“Jika kota Anda tidak ada dalam daftar, pergilah ke alun-alun,” cuit gerakan itu, menambahkan tautan ke instruksi keselamatan selama protes dan apa yang harus dilakukan jika terjadi penangkapan. (haninmazaya/arrahmah.id)