JAKARTA (Arrahmah.com) – Perlakuan terhadap Siyono (39) warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten yang meninggal dunia saat dibawa aparat Densus 88 dan intimidasi terhadap keluarganya dinilai oleh Aziz SH, pengacara Pushami seperti cara-cara yang digunakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Hal ini membuktikan bahwa cara cara keji mirip PKI,” tegasnya kepada Arrahmah.com, Ahad (13/3/2016).
Kata Aziz, jelas dalam hal ini lagi lagi untuk kesekian kalinya Densus 88 menjadi mesin pembunuh umat Islam yang nyata dan terang benderang dan melakukan extrajudicial killing atas umat islam.
“Bagaimana setelah menangkap tanpa perlawanan kepada korban ketika korban setelah menunaikan ibadah shalat Magrib di masjid yang dilanjutkan dengan terbnuhnya korban. Kemudian mengintimidasi keluarga korban untuk ikut arahan Densus guna langsung mengburkan korban sesaat begitu sampai rumah duka, tanpa mengijinkan untuk melihat kondisi korban apalagi autopsi. Hal ini membuktikan bahwa cara cara keji mirip PKI digunakan kepada umat Islam oleh oknum pnguasa,” paparnya.
Menurut Aziz berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Siyono ditangkap Selasa (8/3) malam rabu kemudian dikabarkan meninggal pada Jumat (11/3) siang dan sampai lokasi rumah duka sabtu dinihari menjelang Ahad pukul skitar 03.00 dan didesak aparat untuk segera dikuburkan. (azmuttaqin/arrahmah.com)