WINA (Arrahmah.com) – Penyerang melepaskan tembakan di beberapa lokasi pada Senin malam (2/11/2020) di Wina tengah, termasuk di area sinagog utama dan kantor komunitas Yahudi, menewaskan hingga tujuh orang, menurut laporan media Austria. Beberapa tersangka masih buron setelah tengah malam, kata pihak berwenang Austria.
Kanselir Austria Sebastian Kurz dan Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan insiden itu adalah serangan teror dengan banyak pelaku.
Polisi Wina mengonfirmasi ada enam lokasi serangan -semuanya di distrik pertama kota, dalam jarak 10 menit berjalan kaki dari satu sama lain- dengan beberapa penyerang. Polisi awalnya mengonfirmasi satu kematian dan satu penyerang tewas.
Saksi mata mengatakan, lusinan tembakan dilepaskan di daerah Schwedenplatz, sebuah alun-alun yang terletak di seberang Carmelite Quarter, di mana beberapa sinagog berada. Penilaian dalam komunitas Yahudi adalah bahwa serangan itu tidak ditujukan kepada orang-orang Yahudi di Wina.
Oskar Deutch, presiden Komunitas Yahudi di Wina, mengatakan kepada situs berita Kurier bahwa tidak ada lembaga Yahudi di kota itu yang terkena serangan. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa di antara komunitas Yahudi.
Surat kabar Kurier mengatakan setidaknya satu dari korban jiwa adalah seorang petugas polisi. Laporan mengatakan sedikitnya 15 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dalam apa yang dianggap sebagai serangan terburuk di Austria dalam beberapa tahun.
https://twitter.com/i/status/1323348213097730050
Penembakan dimulai hanya beberapa jam sebelum Austria memberlakukan kembali lockdown untuk mencoba memperlambat penyebaran COVID-19, dan bar serta restoran penuh sesak saat orang-orang menikmati malam terakhir “kebebasan”.
Polisi menginstruksikan masyarakat untuk meninggalkan distrik pertama kota, tempat serangan terjadi. Polisi melarang kendaraan mendekati daerah itu, Kurier melaporkan.
Kurz menyebut insiden itu sebagai “serangan teror yang menjijikkan”.
“Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme dan kami akan memerangi serangan ini dengan tegas dengan segala cara,” tweet Kurz. “Seluruh negeri sedang memikirkan para korban, yang terluka dan keluarga mereka, kepada siapa saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam.”
Sebuah video menunjukkan setidaknya empat pelaku ditangkap oleh polisi, tetapi laporan menunjukkan bahwa masih banyak lagi yang buron.
Selain itu, laporan mengatakan telah terjadi ledakan, dengan salah satu penyerang mungkin meledakkan dirinya sendiri. Walikota Wina Michael Ludwig mengatakan penyerang yang tewas itu diduga memakai sabuk bahan peledak.
Pasukan khusus bersiaga untuk menanggapi kekerasan lebih lanjut, dengan para pejabat mengatakan mereka tidak dapat memperkirakan kemungkinan serangan lebih lanjut. Tentara federal dikirim untuk melindungi kedutaan asing dan situs terkenal lainnya.
Sirene dan helikopter yang sering terdengar di pusat kota saat layanan darurat menanggapi insiden tersebut. Sejumlah besar polisi menjaga area di dekat gedung opera kota yang terkenal di dunia.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa penyerang melepaskan tembakan, dan penyerang serta polisi berteriak, ketika penduduk yang ketakutan melihat dari jendela mereka.
Deutsch, kepala komunitas Yahudi kota, mencatat bahwa sinagog Stadttempel dan kantor komunitas ditutup pada saat penembakan, dan meminta semua anggota komunitas untuk menjauh dari daerah tersebut.
Penduduk Yahudi dilaporkan didesak untuk tetap di rumah mereka, mengunci pintu mereka dan melepas kopiah kippa mereka saat berada di luar.
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia melihat setidaknya satu orang melepaskan tembakan ke orang-orang yang duduk diluar bar.
“Mereka menembak setidaknya 100 peluru di luar gedung kami,” klaim Hofmeister.
“Semua bar ini memiliki meja di luar. Malam ini malam terakhir sebelum lockdown,” imbuhnya.
“Mulai tengah malam, semua bar dan restoran akan tutup di Austria untuk satu bulan depan dan banyak orang mungkin ingin menggunakan malam itu agar bisa keluar.” (haninmazaya/arrahmah.com)