ALEPPO (Arrahmah.com) – Pusat Forensik di Aleppo menyediakan layanan di daerah yang telah dibebaskan di kota Aleppo terutama untuk layanan penyelidikan dan kriminal, karena banyak badan militer dan peradilan bergantung pada mereka untuk menentukan penyebab kematian sebelum mengeluarkan surat kematian sebelum mengubur jenazah secara legal di pemakaman resmi.
Dr. Mohammad Kahil yang dikenal dengan Abo Jaafer (50), seorang ahli forensik di salah satu Pusat Forensik di Aleppo mengatakan bahwa dia sejak dulu mengerjakan pekerjaan yang sama, sebelum revolusi terjadi di mana di tempat ia bekerja terdapat 23 karyawan yang saat ini bekerja dalam keadaan sulit.
Dalam sebuah wawancara dengan Zaman Alwasl, ia menjelaskan bahwa banyak kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaannya di layanan forensik, khususnya karena kurangnya dana dan dukungan bahkan kurangnya peralatan, di mana terkadang mereka menggunakan peralatan dasar untuk mencapai hasil. Dia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja hampir tidak dibayar karena tidak ada
dana untuk memberi mereka gaji.
Meskipun tidak memiliki dana cukup, pusat forensik tersebut mulai menyelenggarakan kursus untuk menyiapkan dan memperoleh staf baru yang memenuhi syarat untuk mencapai daerah lain di kota-kota dan pedesaan di Aleppo. Pusat forensik tersebut mulai membuka kursus pada awal bulan Agustus dan banyak aktivis Suriah yang hadir, seperti dilansir Zaman Alwasl pada Jum’at (28/8/2015).
Kursus yang diadakan oleh pusat forensik di Aleppo bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dalam kasus kriminal dan layanan lainnya.
Dr. Kahil menjelaskan bahwa sebagian besar staf yang bekerja di kantor polisi dan pos-pos keamanan bukanlah para ahli dan mereka perlu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka.
Bagian Kedokteran di Pusat Forensik di Aleppo memulai proyek baru untuk melatih anjing polisi untuk membantu menemukan bukti pidana dan forensik yang mungkin sulit bagi manusia untuk menemukannya. Ini adalah proyek pertama dari sejenisnya di daerah yang telah dibebaskan di Suriah.
Dr. Kahil mengatakan meskipun menjalankan proyek tersebut sangat sulit, namun dia menjelaskan bahwa dia akan mencoba setiap usaha yang memungkinkan untuk melaksanakan proyek tersebut karena manfaatnya bagi oposisi dan revolusi. (haninmazaya/arrahmah.com)