Serfing Islam Team Hong Kong (SIT) kembali menyelenggarakan event, mengundang umat Islam dunia untuk menghadiri konvensi Islam terbesar yang diselenggarakan selama dua hari. Konvensi tersebut akan dihadiri para cendekiawan Muslim terkenal yang akan membahas pelestarian identitas Muslim.
“Saat ini, Muhammad telah berubah menjadi MOMO atau Mo, Yusuf disingkat Joe atau Joseph dan Fatimah menjadi FIFI! Apa yang terjadi pada umat Islam? Mengapa mereka tidak bangga untuk menjadi Muslim? Mengapa mereka kehilangan identitas mereka?” Wael Ibrahim, pendiri dan ketua SIT di Hong Kong, menulis pada halaman Facebook-nya.
“Masalah ini harus dibahas secara rinci Inshaa Allah oleh pembicara dan kita pelajari selama konferensi mendatang, #atthepeak HongKong tahun 2014,” tambah Ibrahim, seorang pelatih profesional spesialis Keterampilan Presentasi, seorang sarjana lulusan studi Islam.
Diluncurkan pada tahun 2013, ‘At The Peak’ adalah Konvensi Islam tahunan yang berlangsung di Hong Kong.
Judul “At The Peak” dipilih sebagai representasi puncak salah satu landmark Hong Kong dan titik tertinggi di kota itu.
Tujuan dari konvensi ini adalah untuk memotivasi orang-orang di Hong Kong (Muslim dan Non-Muslim) dan mendorong mereka untuk mencapai puncak kesuksesan di dunia ini dan di akhirat.
Acara tersebut inshaa Allah diselenggarakan pada tanggal 24-25 Mei 2014, dan tema tahun ini adalah “Muslim-ID Unity”.
Sejumlah tokoh Muslim terkemuka akan menghadiri konferensi seperti Mufti Ismail Menk, Sheikh Abdulbary Yahya, Sheikh Kamal ElMekki, Sheikh Waleed AbdulHakeem dan Brother Wael Ibrahim.
Acara ini menyediakan tempat bermain anak-anak Islami, pojok makanan halal, area pameran budaya Islam dan bazaar produk-produk Islami.
Serfing Islam Hong Kong didirikan pada tahun 2003 oleh Brother Wael Ibrahim di Mesir.
Awalnya ide ini adalah untuk melatih para pemuda Mesir untuk menghibur wisatawan dan menyajikan Islam kepada mereka dengan ramah, melalui berbagai kegiatan termasuk mendistribusikan buku-buku gratis, mengatur wisata masjid dan lain-lain.
Pada 2005-2006, kegiatan dipindahkan ke Filipina lalu kemudian bergerak ke Hong Kong pada tahun 2009.
Menurut website SIT, misi mereka termasuk berbagi dan menggambarkan Islam sebenarnya, memperlihatkan keindahan dan kedamaian Islam sesuai dengan sumber-sumber asli.
Mereka juga bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat Islam, budaya dan meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim. (adibahasan/arrahmah.com)