GHAUTAH (Arrahmah.com) – Puluhan warga sipil Suriah kembali gugur dalam serangan udara dan tembakan artileri di Suriah yang dilanda perang, ujar beberapa aktivis pada Ahad (26/11/2017).
Serangan udara yang menargetkan distrik-distrik Ghautah Timur di luar ibukota Damaskus, menewaskan sedikitnya 23 orang saat pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad terus meningkatkan tekanan terhadap daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
“Korban bisa meningkat karena sejumlah orang yang terluka dalam kondisi serius,” ujar Rami Abdurrahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris. Sedikitnya empat anak termasuk di antara korban tewas, tambahnya seperti dilansir Al Jazeera pada Ahad (26/11/2017).
Pusat Media Ghauta juga melaporkan kematian 23 orang.
Serangan terhadap Ghautah Timur selama dua minggu terakhir telah membunuh lebih dari 100 orang, menurut laporan SOHR.
Serangan pada Ahad (26/11) menargetkan lingkungan Douma, Misraba, Ein Tama, Medeira dan Harasta menurut seorang reporter Anadolu yang melaporkan dari daerah tersebut.
Ghautah Timur terus ditargetkan meskipun masuk ke dalam daftar “zona de-eskalasi”, di mana aktivitas militer dilarang berdasarkan sebuah kesepakatan yang disahkan oleh Turki, Rusia dan Iran.
Pengepungan oleh pasukan rezim Asad selama bertahun-tahun menyebabkan krisis kemanusiaan dengan kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah.
SOHR juga melaporkan bahwa serangan udara Rusia pada Ahad (26/11) telah menewaskan 34 warga sipil termasuk 15 anak di daerah yang dikuasai oleh ISIS di provinsi Deir Azzur. (haninmazaya/arrahmah.com)