HOMS (Arrahmah.com) – Hampir 50 orang dilaporkan gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di kota yang dikendalikan oleh pejuang Suriah dan terkepung beberapa bulan terakhir .
Enam anak termasuk di antara mereka yang meninggal dunia saat Talbiseh, di provinsi Homs, dibombardir selama dua hari berturut-turut, lapor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dilansir BBC pada Rabu (17/9/2014).
Serangan udara di Talbiseh dimulai pada Senin (15/9) dan berlanjut hingga Selasa (16/9). Media corong propaganda rezim mengklaim bahwa tentara menargetkan situs “teroris”.
Korban tewas akibat bombardir tersebut diperkirakan akan meningkat karena masih banyak jenazah yang terjebak di reruntuhan gedung dan puluhan orang termasuk anak-anak telah menderita luka parah, lanjut laporan SOHR.
“Warga terbangun dari pembantaian (pada Senin) hanya untuk menyaksikan pembantaian mengerikan lainnya,” ujar sebuah kelompok aktivis lokal menulis di halaman Facebook.
Posting itu mengatakan Talbiseh dipenuhi dengan warga sipil dan pengungsi yang tidak dapat menemukan roti untuk dimakan, dikejar oleh penembakan pasukan rezim.
Video yang memperlihatkan kejadian setelah bombardir menunjukkan seorang pria menangis sambil memeluk tubuh bayinya serta orang-orang berdo’a di atas jenazah seorang ibu dan lima anaknya.
Talbiseh adalah kota utama di jalur jalan raya utara-selatan provinsi tersebut, sekitar 10 km dari utara kota Homs, yang telah menjadi pusat pemberontakan terhadap rezim Nushairiyah yang dipimpin Bashar al Assad.
Dalam peristiwa lain, enam orang juga dilaporkan gugur dalam serangan udara oleh rezim di kota Aleppo pada Rabu (17/9) dan enam lainnya gugur ketika pinggiran Damaskus, Douma, diserang oleh jet, masih menurut laporan SOHR. (haninmazaya/arrahmah.com)