LANGKAT (Arrahmah.com) – Sebanyak 67 orang warga Sinabung dengan kesadarannya sendiri memeluk agama Islam, Dinul Haq dan meinggalkan agama lama mereka yang sesat dan menyesatkan, termasuk 12 pasangan suami isteri dari warga setempat yang berada di luar pengungsian. Demikian laporan terakhir dari Posko DPW FPI Langkat – Peduli Sinabung, Rabu 26 Maret 2014, sebagaimana di lansir Situs resmi Front Pembela Islam.
Keberadaan relawan FPI di Sinabung selain memberi bantuan berupa uang, makanan, pakaian, mendirikan MCK, juga mengirimkan para ustadz dan da’i untuk mengajarkan agama dan pembinaan kepada warga pengungsi maupun warga desa setempat.
Kegiatan ini sangat penting dilakukan, mengingat warga Muslim di pengungsian ataupun warga desa setempat adalah minoritas di antara pemeluk agama lain seperti Kristen dan Animisme.
Ternyata dari seluruh umat Islam yang ditemui para ustdaz FPI, mereka tidak hanya minoritas diantara pemeluk agama lain dan Animisme, bahkan juga minoritas diantara umat Islam. Orang yang tahu tentang keislaman hanya beberapa persen saja, bahkan banyak diantara mereka mengaku Islam, namun tidak bisa mengucapkan dua kalimat syahadat.
Oleh karena itu, relawan FPI merasa bertanggung jawab dan perlu untuk memberi kesempatan kepada semua warga, baik pengungsi mau pun warga sekitar untuk belajar agama sekaligus pencerahan mengenal serta membaca huruf ayat-ayat Al Quran dan lain-lain. Para relawan FPI tanpa pamrih mengajarkan agama. “Suka rela mengadakan pembelajaran dan pengajian setiap harinya di lokasi posko pengungsi dan Mushola Darurat yang dibangun sejak sebulan lalu,” kata salah satu koordinator lapangan, relawan FPI, KH. Jafar Shodiq.
Kegiatan FPI tersebut ternyata berbuah kebaikan. Sejak pertama kali posko kemanusiaan FPI Langkat didirikan, sudah 4 orang memeluk Islam atas keinginginannya sendiri. Semakin hari kian bertambah yang menjadi muallaf.
Berikut ini daftar nama para Muallaf yang tersebar di beberapa desa di dua kabupaten, yakni Karo dan Langkat, Sumatera Utara.
I. Kabupaten Karo:
A. Desa Pintumbesi :
- 1. Juniatik boru Ginting.
- 2. Erliani boru Bangun.
- 3. Pinalta Sembiring.
- 4. Sunanta Sitepu.
- 5. Rahmad Coky Sitepu.
- 6. Deni Ginting.
- 7. Hepianto Ginting.
B. Desa Jeraya :
- 8. Elia Rosa boru Sembiring.
- 9. Intan boru Surbakti.
- 10. Brema Sembiring.
- 11. Albin Sembiring.
- 12. Peringaten Ginting.
- 13. Seriwati boru Sembiring.
- 14. Lista Rulinta Sembiring.
- 15. Aripin Tarigan.
- 16. Elmawati boru Ginting.
- 17. Nicky Arbenta Tarigan.
- 18. Nopiyani boru Tarigan.
- 19. Rajit Sembiring.
- 20. Rostina boru Perangin angin.
- 21. Lusi boru Perangin angin.
- 22. Rospena boru Ginting.
- 23. Arelmata Tarigan.
C. Desa Kuta Rakyat :
- 24. Ngalemi boru Ginting.
- 25. Edi Syahputra Ginting.
- 26. Rehna boru Karo.
D. Desa lain :
- 27. Messi Adlin boru Ginting – Desa Semangat
- 28. Simon Ginting – Desa Gamber.
II. Kabupaten Langkat :
A. Desa Telaga :
- 29. Lesti boru Tarigan.
- 30. Syarifuddin.
- 31. Sri Wati.
- 32. Dison Ginting.
- 33. Febri Novitasari boru Surbakti.
- 34. Kasir Ginting.
- 35. Mahdalena boru Sembiring.
- 36. Sapri Sembiring.
- 37. Rohayati boru Surbakti.
- 38. Perdana Tarigan.
- 39. Risma boru Karo.
- 40. Mania Ginting.
- 41. Mawar boru Sembiring.
B. Desa Perteguhan:
- 42. Muliana boru Sembiring.
- 43. Frengki Sembiring.
Dua Belas pasangan suami isteri (bukan pengungsi) yang ikut masuk Islam dari DESA TELAGA KEC. SEI BINGE KAB.LANGKAT :
- 44-45. SUGIYANTO Ginting ( suami ) dan DERUSILA Bru Plawi ( istri )
- 46-47. TERINGET Ginting ( suami ) dan RUDANG Bru Peranginangin (istri ).
- 48-49. BAHAGIA Ginting ( suami ) dan AGUSTINA Bru Tarigan. (istri)
- 50-51. PALAS Sembiring Depari (suami) dan SEKULA Bru Sitepu ( istri ).
- 52-53. EDI SAPUTRA Tarigan (suami) dan BUNGA MORI Bru Ginting. (Istri).
- 54-55. Adi Sahputra Tarigan (suami) dan Bunga Mari boru Ginting (istri).
- 56-57. Pehulesa Surbakti (suami) dan Tumbung boru Perangin angin (istri).
- 58-59. Kasir Tarigan (suami) dan Mahdalena boru Depari (istri).
- 60-61. Sapri Sembiring (suami) dan Rohati boru Surbakti (istri).
- 62-63. Pidana Tarigan (suami) dan Risnawati boru Sitepu (istri).
- 64.-65. Mahendra Sitepu (suami) dan Sri Anom boru Sembiring (istri).
- 66-67. Edison Ginting (suami) dan Novitasari boru Surbakti (istri).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Muhammad, ingatlah ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan bagimu. Engkau menyaksikan manusia masuk Islam berbondong-bondong. Wahai Muhammad, karena itu bertasbihlah kamu untuk menyatakan syukur kepada Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh Tuhanmu sangat lapang dalam memberikan ampunan kepadamu.” (An Nashr, 110: 1-3)
(azm/arrahmah.com)