LUMAJANG (Arrahmah.id) – Puluhan warga mulai mengungsi setelah terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023).
Mereka mengungsi ke Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro akibat banjir lahar Semeru. Dari informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak 69 warga mengungsi di lokasi pengungsian. Mereka semua berasal dari Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Eni, salah seorang warga mengaku trauma atas banjir lahar Semeru. Meski rumahnya tidak terdampak banjir, namun besarnya banjir lahar bisa berpotensi meluap hingga ke pemukiman.
Maka dari itu, ia bersama keluarga memilih untuk mengungsi ke lokasi pengungsian.
“Rumah tidak kena tetapi depan rumah tanggul kena. Jadi antisipasi mengungsi dulu soalnya hujannya besar dari semalam,” kata Eni di lokasi pengungsian.
Sementara itu, Kepala Desa Jarit, Novita mengatakan keperluan uang dibutuhkan oleh para pengungsi yakni obat-obatan, makanan, dan pakaian.
“Yang dibutuhkan keperluannya yakni obat, pakaian, makanan. Perlengkapan bayi juga,” ujarnya.
Diq mengungkapkan, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut.
Dampak kerusakan yang diakibatkan banjir lahar Semeru membuat 3 jembatan terputus, yaitu Jembatan Kali Regoyo di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Jembatan di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, dan Jembatan perbatasan Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
(ameera/arrahmah.id)