DOHA (Arrahmah.com) – Lusinan penumpang internasional -termasuk warga negara Inggris- telah terbang keluar dari Kabul dalam penerbangan pertama sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.
Penerbangan charter Qatar Airways mendarat di ibu kota Qatar, Doha, Kamis (9/9/2021), dengan penerbangan kedua dijadwalkan Jumat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak bantuan evakuasi selama kunjungan baru-baru ini ke Qatar.
Ratusan warga Afghanistan yang telah membantu militer AS tidak dapat keluar dalam pengangkutan udara AS bulan lalu.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa 113 orang berada di dalam pesawat.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan 13 warga negara Inggris telah tiba di Doha, dan berterima kasih kepada Qatar karena telah memfasilitasi penerbangan tersebut.
Gedung Putih merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa warga AS telah terbang, dan juga berterima kasih kepada Qatar, dengan mengatakan penerbangan itu adalah hasil dari “diplomasi dan keterlibatan yang hati-hati dan keras”.
Dikatakan bahwa Taliban telah bersikap profesional dalam membantu warga AS terbang keluar.
Kanada juga telah mengonfirmasi bahwa 43 warganya berada dalam penerbangan itu, sementara Belanda mengatakan 13 warga negaranya ada di dalam pesawat.
Dalam konferensi pers yang diadakan di bandara, utusan khusus Qatar Mutlaq bin Majed Al Qahtani menggambarkan bandara internasional Kabul beroperasi dan mengatakan itu adalah hari bersejarah bagi Afghanistan.
Penerbangan tersebut adalah yang pertama berangkat sejak evakuasi yang dipimpin militer AS yang tergesa-gesa selesai bulan lalu, menyusul pengambilalihan Taliban atas negara itu pada 15 Agustus.
Lebih dari 124.000 orang asing dan warga Afghanistan yang takut akan pembalasan Taliban diterbangkan ke luar negeri.
Sekitar 100 warga AS diperkirakan tertinggal di Afghanistan sebelum penerbangan. (haninmazaya/arrahmah.com)