NIAMEY (Arrahmah.com) – Sedikitnya 22 tahanan Muslim berhasil dibebaskan dari penjara utama di ibukota Niger selama serangan oleh kelompok bersenjata yang diduga Mujahidin.
Menteri Kehakiman, Marou Amadou mengonfirmasikan bahwa tiga penjaga penjara tewas dalam serangan yang terjadi pada Sabtu (1/6/2013) di Niamey.
Ia menambahkan bahwa penyerang sebelumnya telah menyelundupkan senjata ke dalam penjara dan beberapa dari tahanan yang dibebaskan menghadapi tuduhan “terorisme”.
Ini terjadi selang beberapa hari setelah kelompok Mujahidin mengaku bertanggung jawab atas serangan bom kembar di pangkalan militer dan tambang uranium perusahaan Perancis yang menewaskan 25 orang.
Gerakan untuk Persatuan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) dan Batalion Signed in Blood mengatakan bahwa serangan itu sebagai pembalasan atas intervensi militer Niger di Mali.
Laporan mengenai serangan ke penjara ini saling bertentangan.
Para pejabat niger mengatakan kepada BBC bahwa insiden dimulai ketika seorang tahanan yang diyakini anggota MUJAO meraih pistol seorang penjaga dan menembak mati tiga penjaga.
Anggota kelompok yang berada di luar penjara kemudian melepaskan tembakan dan memasuki gedung. Warga juga melaporkan melihat pria bersenjata memasuki penjara sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Namun, Kementerian Pertahanan mengklaim bahwa kemungkinan kerusuhan terjadi di dalam penjara dan para tahanan berhasi mendapatkan senjata lalu melarikan diri. (haninmazaya/arrahmah.com)