MANBIJ (Arrahmah.com) – Setidaknya tujuh puluh ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka di Manbij dan di pedesaannya sejak 28 Februari 2017, ungkap dewan lokal di Manbij.
“Warga sipil melarikan diri dari al Khafseh, Maskana, Stasiun Thermal di Manbij saat pasukan rezim Asad telah mendekat dan menduduki desa-desa di daerah itu,” ungkap salah satu penduduk setempat, sebagaimana dilansir Orient Net, Senin (6/3/2017).
Warga sipil juga melarikan diri dari wilayah yang dikuasai oleh pejuang Operasi Perisai Eufrat yang didukung militer Turki saat pertempuran berkecamuk di sebelah barat Manbij.
“Kami telah melarikan diri dalam dua tahap. Beberapa dari kami tewas oleh ranjau ISIS, sementara yang lain melarikan diri. Kami sangat membutuhkan barang-barang untuk bertahan hidup. Kami perlu diesel, kami perlu gas. Kami tidak bisa membeli tenda. hidup ini sangat keras di sini,” ungkap seorang pria tua kepada kantor berita SMART tanpa menyebutkan namanya.
Tak satu pun LSM atau organisasi PBB yang telah mengunjungi warga sipil yang melarikan diri dari daerah yang dikuasasi ISIS di al-Bab, Tadef dan Manbij.
(ameera/arrahmah.com)