KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Puluhan ribu rakyat Malaysia berkumpul di Kuala Lumpur pada Sabtu (28/4/202) menggelar demonstrasi menuntut reformasi pemilu yang adil.
Rakyat terhimpun dari Gerakan yang dinamakan BERSIH 3.0 ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa tahun lalu yang juga dinamakan BERSIH 2.0.
Gerakan tersebut menuntut pelaksanaan pemilu Malaysia yang akan digelar tahun depan agar adil, bersih dan jujur. Mereka menuding praktek korupsi dan kecurangan yang dilakukan para petinggi partai UMNO di pemerintahan Malaysia.
Para demonstran berkumpul di berbagai titik di sekitar ibu kota Malaysia, menantang larangan resmi untuk menggelar demonstrasi.
Pihak kepolisian memblokir sejumlah jalan utama menuju Kuala Lumpur. Para demonstran menerobos kawalan ketat ribuan polisi bersenjata berat yang disiagakan pemerintah. Termasuk di dalamnya sekitar 2.000 polisi bersenjata dan sejumlah aparat yang berpatroli dengan helikopter di sekitar alun-alun tengah kota.
“(Polisi) tidak seharusnya berada disini. Kami hanya ingin melakukan demonstrasi dengan damai dan agar suara kami terdengar. Kami ingin pemilu yang jujur,” kata Nour Yusoff (29 tahun) seorang guru taman kanak-kanak dari bagian timur negara bagian Terengganu state yang menumpang bis untuk ikut demonstrasi.
Peserta demonstrasi telah berkumpul sejak pagi hari tadi. Berdasarkan Malasysiakini, sekitar 50.000 rakyat Malaysia turun ke jalan-jalan untuk berpartisipasi dalam demonstrasi.
Para demonstran tampak memenuhi sejumlah titik utama di Kuala Lumpur, termasuk di kawasan menara kembar Petronas.
“Hari ini adalah hari kita. Kita bersatu bersama-sama menyatukan suara,” ujar Ambiga Sreenevasan, co-chairwoman BERSIH.
BERSIH menuntut pemerintah untuk mundur setelah gagal mengimplementasikan tujuh dari delapan permintaan mereka. Termasuk di dalamnya kegagalan dalam memperbolehkan periode kampanye minimum selama 21 hari.
Selain itu, pemerintah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak baru saja mengeluarkan peraturan yang melarang aksi protes di jalanan pada bulan ini, setelah polisi menahan sekitar 1.700 orang saat aksi serupa yang dikoordinir oleh BERSIH pada Juli tahun lalu. (siraaj/arrahmah.com)