TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Puluhan petani dari distrik-distrik di pusat Tepi Barat telah mengeluh karena mereka dilarang memasuki lahan pertanian milik mereka yang terletak di belakang dinding ilegal di Salfit yang terisolasi.
Para petani dari kota Salfit, Masha, Marda, Eskaka dan distrik lain mengatakan tentara pendudukan mencegah mereka yang ingin memanen pohon almond, buah ara, pohon carob dan beberapa jenis tanaman lain dari produk musim panas, lansir IMEMC pada Ahad (14/8/2016).
Mereka menambahkan bahwa tentara hanya memberikan izin untuk memasuki tanah mereka sendiri ketika tanaman-tanaman tersebut masih belum siap dipetik, atau ketika terlalu terlambat untuk dipanen, dan di kesempatan langka, tentara memberikan izin terbatas dengan jangka waktu yang pendek untuk memasuki tanah mereka dan memanen tanaman.
“Dengan mencegah warga Palestina dari menanam dan memanen di tanah mereka sendiri, ‘Israel’ secara signifikan telah meningkatkan kemiskinan di kalangan petani,” ujar Khaled Ma’ali, peneliti Palestina.
“Ini adalah pelanggaran langsung dari Hukum Internasional, Konvensi Jenewa Keempat, terutama artikel tentara perlindungan warga sipil dan tanah mereka.” (haninmazaya/arrahmah.com)