SERANG (Arrahmah.com) – Sebanyak 45 Ormas Islam se Banten melakukan aksi damai di depan gedung DPRD Banten, Jumat (11/8/2017) siang. Mengatasnamakan Aliansi Ormas Islam Banten yang dipimpin KH Jawari, tujuan aksi damai tersebut adalah menolak Perpu Nomor 2 tahun 2017 tentang Ormas yang baru-baru ini diterbitkan pemerintah.
Para delegasi diterima satu anggota dewan dari Fraksi PKS Sanuji Pentamarta di ruang serbaguna DPRD Banten. Dikawal puluhan aparat keamanan dari TNI dan Polri.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan Al Irsyad Banten KH Bukhari Arsyad mengawali penyampaian aspirasinya. Katanya, pihaknya menolak Perpu Ormas dan meminta semua pihak termasuk anggota dewan menolak dan membatalkan perpu tsb.
Sementara KH Fatoni dari Forum Aswaja Banten mengingatkan agar pemerintah jangan bertindak sewenang-wenang, karena akan berhadapan dengan umat Islam. Hadirnya Perpu Ormas telah membuktikan bahwa pemerintah anti terhadap Islam. “Ulana ditangkap. Ormas Islam dibubarkan. Ini dzalim. Khianat. Takbir,” tegasnya nyaring.
Juheni M Rois dari Ikadi Banten mengkritik pimpinan dewan yg tidak hadir dalam kesempatan tsb. Juheni juga menyebut Perpu tsb adalah dzalim karena akan berdampak pada aktivitas ormas Islam di berbagai tempat. “Menolak Perpu bukan karena HTI. Tapi perpu itu dzalim. Akan berdampak pada ormas lain,” tegasnya.
Ali Mustofa sebagai Sekjen FSPP Banten menyampaikan lahirnya Perpu cacat secara lahir. Perpu tidak lahir dengan kegentingan memaksa, tetapi bentuk kesewenang- wenangan pemerintah. “FSPP menilai Perpu tsb lahir melanggar HAM serta membuka peluang otoriter. Karena itu, Perpu tsb harus segera dibatalkan,” tandasnya.
Mantan anggota DPRD Banten dari PBB Bueti Nasir mengurai, telah mengendus upaya sekelompok di sekeliling pemerintah yg ingin menjauhkan Islam dengan Pancasila dan Pancasila dengan Islam. Bahkan, komunis yang sering disebut-sebut malah seolah dilindungi. “Anehnya pemerintah malah memberangus Islam. Buktinya HTI dibubarkan tanpa pengadilan,” tegas Bueti Nasir.
“Karena itu kami menolak Perpu Ormas ini,” tandasnya lagi.
Hafidin ketua ANNAS banten menyampaikan kedatangan para ulama dan para kiyai serta pimpinan2 Ormas sebagai wujud kecintaan nya kepada NKRI, beliau sangat mengkawatirkan munculnya kegaduhan2 yang timbul karena militansi ormas2 dan masyarakat Islam Banten terhadap perppu no 02 th 2017.
Sudrajad Ardani pimpinan pondok pesantren Ardaniyah dalam penyampaiannya mengkritisi sekwan yang menerima ulama dan pimpinan ormas dengan hanya memakai kaos. Serta menyebut Perppu dilahirkan lebih karena kediktatoran penguasa.
KH…….. Utusan Matlaul Anwar menyampaikan Negara Indonesia lahir oleh darah para syuhada’ oleh pekikan Takbir para ulama’ maka nggak selayaknya pemerintah mendlolimi ulama dan umat Islam dg menerbitkan perppu no 02 th 2017. Maka ulama menolak Perppu.
Pernyataan sikap Aliansi Ormas Islam Banten dibacakan KH Enting Ali Abd. Karim. Pernyataan sebanyak 9 poin tersebut ditandatangi 45 pimpinan ormas Islam se Banten.
“Pernyataan sikap menolak perpu Ormas ini kami sampaikan kepada pimpinan DPRD Banten agar bisa diteruskan ke pimpinan DPR RI,” ujarnya.
Kemudian menuntut saudara Vector Laiskodat politisi Nasdem yang menjadi ketua Fraksi Nasdem di DPR RI untuk meminta maaf kepada umat islam secara terbuka terkait pidato politik saudara Vector di kupang NTT yang berdurasi 21 menit 12 detik, yang penuh kebencian kepada umat Islam, dan mengancam akan membantai umat Islam serta menuduh partai Demokrat, Gerindra, PKS dan PAN sebagai sarang radikalisme. Pernyataan victor di nilai akan menimbulkan kegaduhan nasional.
Sementara di luar gedung dewan, ribuan massa menunggu delegasi sambil melakukan orasi bergantian. Bahkan anggota Brimob Polda Banten didaulat membawakan asmaul husna. Massa aksi yg berasal dari berbagai tempat se Banten ini terus mengibarlan bendera tauhid, merah putih, serta poster yang isinya menolak Perpu Ormas.
(azm/*/arrahmah.com)