HODAIDAH (Arrahmah.com) – Jet tempur koalisi pimpinan Saudi menggempur fasilitas penjara yang dijalankan oleh milisi Syiah Houtsi di kota Hodaidah, Yaman barat, menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk tahanan, pejabat dan petugas medis Yaman mengatakan pada Ahad (30/10/2016).
“Enam puluh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka,” ujar seorang pejabat Yaman kepada AFP.
Situs pro-milisi Syiah Houtsi, sabanews.net juga mengonfirmasi total kematian mencapai 60 orang dan 38 luka-luka. Menambahkan bahwa masih banyak mayat di bawah reruntuhan yang harus dievakuasi.
Abdurrahman Al-Mansab, kepala keamanan distrik Al-Zaydia mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah tahanan. Mereka termasuk di antara 115 narapidana yang menjalani hukuman penjara.
Al-Mansab juga mengatakan bahwa kompleks yang menjadi target serangan memiliki dua penjara, satu untuk perempuan dan satu untuk laki-laki, namun tidak ada narapidana perempuan pada saat serangan terjadi.
“Ketika saya pergi ke sana, saya melihat tumpukan mayat hangus tak bisa dikenali. Mereka terbakar sampai mati,” ungkapnya.
Koalisi pimpinan Saudi yang melakukan penyerangan mengklaim bahwa bangunan yang tersebut merupakan “pusat keamanan” dan digunakan sebagai pusat komando oleh Houtsi.
Para pejabat setempat mengatakan penjara terletak di dalam kompleks keamanan, namun hanya penjaga penjara yang ada di sana saat serangan terjadi.
Abdurrahman Jarallah, direktur kantor kesehatan Hodaidah mengatakan kepada DPa bahwa semua korban tewas adalah warga sipil. Dia menmabahkan bahwa operasi pencarian terus dilakukan untuk menemukan korban yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Hodaidah, sebuah kota pelabuhan di Laut Merah, direbut oleh milisi Syiah Houtsi, termasuk ibukota Sana’a di akhir tahun 2014. Mereka ingin merebut kekuasaan dari tangan pemerintah yang diakui oleh negara-negara Barat dan Arab, yang dipimpin oleh Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Koalisi pimpinan Arab melancarkan intervensi militer sejak Maret 2015 dengan dalih memerangi milisi Syiah Houtsi dan mengembalikan kekuasaan ke Presiden MansourHadi. Namun, ribuan warga sipil telah menjadi korban sejak koalisi pimpinan Saudi melakukan kampanye udara. (haninmazaya/arrahmah.com)