KERALA (Arrahmah.com) – Hujan deras dan tanah longsong di negara bagian Kerala, India selatan, telah menewaskan puluhan orang, merusak lahan pertanian dan memaksa ribuan orang dievakuasi, ujar pernyataan pejabat.
Lebih dari separuh dari 14 distrik di Kerala berada dalam keadaan siaga pada Sabtu (11/8/2018), saat hujan lebat yang dimulai sejak Rabu (8/8) terus menghancurkan wilayah itu.
“Sembilan kematian telah dilaporkan sejak Jum’at, jumlah korban meningkat menjadi 37 orang. Distrik paling terkena dampak adalah Idukki, total korban tewas di sana mencapai 18 orang,” ujar pejabat di ruang kontrol manajemen bencana mengatakan kepada kantor berita DPA pada Sabtu (11/8), seperti dilansir Al Jazeera.
Lebih dari 30.000 orang telah dievakuasi dari desa-desa di daerah dataran rendah, dan pindah ke kamp-kamp bantuan yang didirikan oleh pemerintah.
1.031 hektar lahan pertanian rusak akibat banjir, menurut Otoritas Manajemen Bencana Negara Bagian Kerala (KSDMA).
“Hujan reda pada Sabtu, tetapi hujan yang lebih deras diperkirakan akan terjadi. Jumlah korban tewas bisa meningkat saat tim penyelamat mencapai daerah-daerah terpencil,” ujar pejabat KSDMA.
Otoritas negara bagian Kerala telah membuka gerbang 25 tempat penampungan air untuk mencegah potensi malapetaka.
Media lokal melaporkan bahwa sebanyak 60 turis, beberapa dari mereka warga negara asing, telah terdampar di sebuah resor swasta di Idukki dan mereka kemudian diselamatkan oleh tentara.
Badan cuaca India memperkirakan hujan lebat akan terjadi sampai 15 Agustus dan telah memperingatkan banjir di daerah dataran rendah. Nelayan disarankan untuk tidak berlayar ke Laut Arab. (haninmazaya/arrahmah.com)