MEKKAH (Arrahmah.com) – Menurut laporan awal, sedikitnya 87 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 lainnya terluka setelah sebuah crane jatuh di Masjidil Haram pada Jum’at (11/9/2015), ujar pernyataan otoritas pertahanan sipil Saudi.
Laporan Al Jazeera mengatakan, saksi mata mengungkapkan bahwa crane terjatuh dari lantai tiga Masjidil Haram sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Ia mengatakan Masjid itu sedang penuh sesak meskipun peristiwa terjadi sebelum waktu sholat pada pukul 18.30.
“Puluhan ambulans menuju ke lokasi. Otoritas menutup daerah tak lama setelah kecelakaan,” ujar saksi mata kepada Al Jazeera.
“Seluruh tempat ini sudah menjadi lokasi konstruksi raksasa. Yang membuat lebih buruk adalah bahwa sekitar pukul 17.30 terjadi hujan lebat.”
“Saya dikelilingi oleh orang-orang yang berduka. Suasana di sini penuh kesedihan,” lanjutnya.
Mayor Jenderal Suleiman Al Amro, Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Saudi mengatakan kepada Saudi TV bahwa badai dengan hujan lebat dan kecepatan angin yang tinggi sekitar 83 kmh menyebabkan tower crane runtuh.
“Crane runtuh di dekat gerbang Al-Salam di sisi atas wilayah Al-MAsaa dan yang menyebabkan sebagian kecil Al-Masaa runtuh dan sektor lainnya, Al-Mataf juga runtuh,” ujar Amro.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa jamaah haji berdarah dan puing-puing yang berserakan di lantai.
Mekkah merupakan salah satu kota suci ummat Islam. Jamaah haji dari seluruh dunia telah berkumpul di kota dan Masjid tersebut untuk melaksanakan ibadah haji tahunan yang dimulai pada 21 September mendatang.
Menurut laporan terakhir yang kami pantau, jumlah korban meningkat tajam menjadi 107 orang yang meninggal dunia dan 238 terluka dalam kecelakaan tersebut.
(haninmazaya/arrahmah.com)