JENIN (Arrahmah.id) – Puluhan warga Palestina telah ditahan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, sementara seorang warga Palestina meninggal karena luka kritis yang dideritanya selama serangan militer ‘Israel’ di Jenin pada Jumat (5/7/2024), sehingga jumlah total korban syahid meningkat menjadi delapan.
Ahmad Rashad Abu El-Haija (24), mengalami luka parah selama serangan pesawat tak berawak ‘Israel’ yang menargetkan sekelompok pemuda di kamp Jenin, menewaskan tujuh orang, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan.
Pasukan ‘Israel’ melakukan serangkaian penahanan dari Ahad malam hingga dini hari Senin (8/7), menahan sedikitnya 30 warga Palestina dari Tepi Barat, termasuk anak-anak dan mantan tahanan, lansir WAFA.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan bahwa penahanan tersebut terjadi di Ramallah, Jenin, dan Hebron (Al Khalil), sementara penangkapan lainnya terjadi di Qalqilya, Bethlehem, Nablus, Jericho, dan Tubas.
Pernyataan itu mengatakan serangan ‘Israel’ yang sedang berlangsung melibatkan penggerebekan yang meluas, pemukulan hebat, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta kejadian perusakan properti dan sabotase di rumah-rumah warga sipil.
Sejak 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang ditahan oleh pasukan ‘Israel’ telah melampaui 9.580, menurut organisasi tersebut.
Bentrokan Dekat Makam Yusuf
Puluhan pemukim ilegal Yahudi menyerbu kawasan Makam Yusuf, sebelah timur kota Nablus, di bawah perlindungan pasukan pendudukan ‘Israel’, pada Senin dini hari (8/7).
WAFA mengatakan para pemukim melakukan ritual Talmud di tempat suci itu, sementara pasukan ‘Israel’ menyerbu wilayah timur Nablus, disertai dengan buldoser militer, dan mulai menghancurkan serta merusak jalan-jalan di sekitar tempat suci itu.
Bentrokan dilaporkan terjadi di sana, di mana pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas beracun ke arah pemuda yang melawan, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Today in the West Bank, dozens of Israeli settlers, some armed with rifles, descended from their terror outposts & attacked Palestinians in various areas.
Attacks were recorded in villages of Ramallah, Jenin, Hebron & Qalqilia, resulting in injuries & property damage. pic.twitter.com/QjdFnebdAt
— Younis Tirawi | يونس (@ytirawi) July 7, 2024
Brigade Syuhada Al-Aqsa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya menghadapi serangan pasukan ‘Israel’ ke daerah tersebut dengan “menargetkan pasukan penyerang” dengan “serangan hebat” peluru.
Menurut Times of Israel, militer ‘Israel’ mengatakan “pasukan dan polisi mengawal sekitar 500 jemaat Yahudi ke situs Makam Yusuf pada malam hari.”
Pasukan ‘Israel’ juga menyerbu daerah permukiman Nablus dan menahan seorang pemuda setelah menyerbu rumahnya.
Pemukim Menutup Pintu Masuk Salfit
Pada Ahad malam (7/7), pemukim Yahudi menghancurkan dan meratakan pintu masuk utara kota Salfit, dengan menempatkan blok semen di pintu masuknya.
Para saksi mata menuturkan kepada WAFA bahwa tindakan para pemukim tersebut menghalangi penduduk setempat memasuki atau meninggalkan kota tersebut.
Pintu masuk akhirnya dibuka kembali, tetapi infrastruktur jalan sebagian besar masih hancur, sehingga menyulitkan kendaraan untuk lewat.
WAFA mengatakan ini bukan pertama kalinya para pemukim merusak pintu masuk kota dalam beberapa hari terakhir.
Pintu masuk utara ke Salfit dianggap sebagai jalan utama yang menghubungkan kota tersebut dengan desa-desa dan kota-kota lain di wilayah gubernuran tersebut, serta kota-kota lain di Tepi Barat.
Sekolah Dihancurkan
Pasukan pendudukan ‘Israel’ pada Senin (8/7) menghancurkan sebuah sekolah, timur Yatta, selatan Hebron (Al Khalil), lapor WAFA.
Aktivis anti-peRmukiman Osama Makhamreh mengatakan sekolah tersebut memiliki sekitar 70 siswa, dari kelas satu hingga kelas lima.
Pemukim dari koloni Karmiel dan Tzcharman menyerang sekolah tersebut lebih dari satu kali dan menghancurkan isinya, untuk menekan penduduk agar meninggalkan daerah itu demi kepentingan kedua koloni, kata WAFA.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi, 57 sekolah di Tepi Barat telah digerebek dan dirusak oleh pendudukan dan pemukim sejak 7 Oktober.
Rumah-rumah Dihancurkan
Pasukan pendudukan ‘Israel’ pada Senin (8/7) menghancurkan tiga rumah dan kandang domba, meratakan tanah dan tangki air, serta mencabut pohon, di Masafer Yatta, selatan Hebron (Al Khalil).
Osama Makhamra, seorang aktivis anti-permukiman, mengatakan kepada WAFA bahwa pasukan pendudukan menyerbu Khirbet Aqwiwis di Masafer Yatta dan menghancurkan rumah penduduk Jibril Musa Al-Na’min, rumah bagi keluarga beranggotakan dua belas orang.
Mereka juga menghancurkan kandang domba seluas 140 meter persegi dan menghancurkan tanaman serta pohon buah milik Al-Na’min.
Pemukim ilegal Yahudi dari koloni Khavat Ma’on mencabut 120 pohon buah milik Hafez Al-Harini di desa Al-Tuwanah di Masafer Yatta, dan memulai pekerjaan perluasan untuk koloni tersebut.
Pasukan pendudukan juga menghancurkan dua rumah milik Hatem Musa Hassan Jabarin dan Fadl Ismail Al-Najjar di desa Shaab Al-Butm di Masafer Yatta. Masing-masing rumah memiliki luas 60 meter persegi dan dihuni oleh 14 orang.
Di wilayah yang sama, pasukan pendudukan juga menghancurkan dua kandang domba, menghancurkan unit sanitasi dan tangki air, serta menghancurkan lahan dan pepohonan milik Hatem Jabareen dan Youssef Mahmoud Youssef Jibreen.
Perluasan Pemukiman
Makhamreh menjelaskan bahwa pasukan pendudukan memulai penggalian baru di daerah Al-Ayn Al-Bayda di Masafer Yatta untuk memperluas koloni Ezkhar Man.
Koordinator Komite Rakyat untuk Menentang Tembok dan Permukiman di Hebron Selatan, Ratib Al-Jabour, mengatakan kepada WAFA bahwa serangan oleh pasukan pendudukan di Kharb dan desa-desa Masafer Yatta bertujuan untuk menggusur warga dan memperluas koloni yang didirikan di tanah mereka di selatan Hebron.
Para pemukim telah meningkatkan serangan mereka sejak 7 Oktober, dan sejak awal tahun ini, telah melakukan 1.334 serangan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, yang menewaskan tujuh warga Palestina, kata WAFA.
Di tempat lain, pasukan pendudukan ‘Israel’ pada Senin (8/7) menghancurkan dua rumah dan menghancurkan rumah kaca pertanian di Dataran Shweika, utara Tulkarm.
Sufyan Al-Masrym mengatakan bahwa pasukan ‘Israel’ menghancurkan rumahnya tanpa peringatan sebelumnya, dan tidak mengizinkannya membawa barang-barang miliknya, meskipun ia memiliki surat-surat yang membuktikan kepemilikannya atas tanah tersebut.
Al-Masrym mengatakan bahwa pasukan pendudukan juga menghancurkan enam dunum (sekitar 1,4 hektar) rumah kaca miliknya, mencegahnya membongkarnya sebelum dihancurkan.
Sementara itu, pasukan pendudukan menghancurkan rumah lain yang sedang dibangun dan menghancurkan rumah kaca yang ditanami sayuran di area yang sama.
Lahan yang Diduduki
Pemukim Yahudi pada Senin (8/7) juga mendirikan tenda di tanah Palestina di desa Bitello, barat laut Ramallah.
WAFA mengatakan sekelompok pemukim menyerbu Gunung Mustafa al-Ali di desa tersebut, mendirikan tenda dan mengibarkan bendera ‘Israel’, dalam sebuah langkah nyata menuju pendirian pos kolonial di daerah tersebut.
Al-Aqsa Diserbu
Pada Senin pagi (8/7), 144 pemukim, di bawah perlindungan polisi ‘Israel’, menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki dan melakukan ritual Talmud, lapor WAFA.
Selama penyerbuan tersebut, polisi ‘Israel’ memberlakukan pembatasan terhadap masuknya jamaah Palestina ke masjid tersebut. Selain itu, polisi ‘Israel’ memperketat pembatasan di gerbang Kota Tua, yang secara efektif mengubah area tersebut menjadi zona militer. (zarahamala/arrahmah.id)