MAYNMAR (Arrahmah.com) – Sebuah pertahu yang membawa 70 etnis minoritas Muslim Rohingya telah terbalik di lepas pantai barat Myanmar, kata seorang tim penolong. Hanya delapan korban telah ditemukan, lansir AP pada Senin (4/11/2013).
Perahu yang digunakan oleh Kaum Muslimin Rohingya untuk menyelamatkan diri dari kebiadaban ektrimis Buddhis di Myanmar itu berangkat dari Teluk Benggala dan menuju ke Bangladesh pada Ahad (3/11/2013) pagi kemarin, kata Abdul Melik, yang bekerja untuk organisasi kemanusiaan Action Against Hunger.
Sebanyak 1.500 Muslim Rohingya telah berusaha menyelamatkan diri pekan lalu, menurut Dan McNorton, seorang juru bicara komisi tinggi PBB untuk pengungsi, pada konferensi pers hari Sabtu (2/11) di Jenewa. Dia mengatakan badan itu telah menerima sejumlah laporan mengenai kapal yang tenggelam.
Mengenai insiden Ahad (3/11) ini, Melik mengatakan kapal kayu yang membawa sedikitnya 70 Muslim Rohingya dari desa Ohn Taw Gyi tersebut berangkat sekitar pukul 03:00 pagi, namun kemudian tenggelam sekitar empat jam kemudian.
Wanita, anak-anak dan bayi termasuk di antara mereka yang turut dalam kapal tersebut. Anggota keluarga dan kerabat mereka berupaya menyisir Teluk Benggala dan garis pantai untuk mencoba menemukan mereka yang selamat, namun sejauh ini hanya delapan korban telah ditemukan, kata Melik. Belum jelas apakah mereka ditemukan dalam keadaan masih hidup atau sudah tak bernyawa.
Myanmar, sebuah negara yang mayoritas dari 60 juta penduduknya beragama Buddha, tengah dicengkeram oleh kekerasan sektarian dalam 18 bulan terakhir, hingga menyebabkan lebih dari 240 orang gugur sementara 250.000 lainnya mengungsi dari rumah mereka.
Sebagian besar korban adalah warga Rohingya, minoritas Muslim yang telah lama teraniaya di negara itu, di mana massa Buddhis kerap mengejar-ngejar dan membantai mereka menggunakan parang, bambu, dan rantai besi. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. (banan/arrahmah.com)