JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Puluhan dokter, paramedis, dan pengemudi Ambulans yang bekerja di rumah sakit Gaza mendesak Mesir untuk segera memecahkan masalah listrik di Jalur Gaza dengan memasok bahan bakar ke Jalur Gaza untuk mengakhiri krisis bahan bakar dan listrik yang mengancam tragedi kemanusiaan yang besar.
dr. Fuad Najam menyampaiakan pidato atas nama pelayanan medis, meminta otoritas Mesir untuk mengakhiri pengepungan di Gaza dan untuk memasok bahan bakar yang sangat dibutuhkan. dr. Fuad menyindir Mesir dengan mengatakan, “Gaza tidak berada di planet yang lain!”.
dr. Fuad juga meminta Palang Merah, World Health Organization (WHO), dan kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) untuk segera membantu penyelamatan pasien-pasien Gaza yang sedang dalam bahaya yang dapat menyebabkan kematian karena kekurangan bahan bakar dan listrik selalu padam berulang-ulang dalam setiap hari, bahkan hingga 18 jam sehari.
Krisis bahan bakar di Gaza yang berdampak pada pemadaman listrik yang telah mengganggu operasional kehidupan masyarakat Gaza, telah menambah penderitaan rakyat Gaza yang berada di bawah penjajahan Israel.
Kemarin, diberitakan bahwa seorang bayi Gaza meninggal karena padamnya listrik menghentikan alat bantu pernafasannya. Bayi itu lahir dengan masalah pernafasan dan setelah dokter memberinya alat bantu pernafasan yang dapat dipasang di rumah, ia dibawa ke rumah oleh ayahnya. Ironisnya, pada malam hari listrik dipadamkan, sehingga ia kehilangan alat bantu bernafas dan kemudian meninggal.
Bayi tak berdosa tersebut adalah korban pertama akibat krisis listrik di Jalur Gaza. (siraaj/arrahmah.com)