YERUSALEM (Arrahmah.com) — Suasana memanas di seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel pasca puluhan anggota kelompok sayap kanan Israel mengadakan demonstrasi di Yerusalem sambil meneriakan “Matilah orang Arab” dan menyuruh membakar rumah warga Palestina.
Nyanyian “Matilah orang Arab. Semoga desa Anda terbakar” bergema di Yerusalem pada hari Sabtu (19/12/2021) ketika puluhan warga Israel sayap kanan mengecam tanggapan pemerintah Israel yang lembek ketika seorang siswa Yeshiva berusia 25 tahun tewas.
Menurut The Times of Israel (19/12), sekitar 13 pemukim Israel ditangkap selama demonstrasi, termasuk satu orang yang memiliki sejumlah “senjata”.
Seruan untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina bukanlah hal baru dan telah diluncurkan sebelumnya.
Aksi penyerangan rumah Palestina pun telah terjadi berulang kali. Terakhir terjadi di Tepi Barat yang diduduki di mana pemukim Israel telah menyerang sejumlah rumah Palestina dalam dua hari terakhir di kota Nablus.
Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas file pemukiman di Tepi Barat utara yang berafiliasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan kepada Anadolu Agency tentang serangan terhadap rumah warga Palestina yang kian meningkat.
Dia mengatakan warga sayap kanan Israel menyerang 40 rumah Palestina di Nablus. Daghlas menunjukkan bahwa para pemukim menggunakan senjata, batu, dan tongkat dalam serangan itu.
Sebelumnya, Kepresidenan Palestina memperingatkan bahwa meningkatnya serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat akan mengarah pada siklus kekerasan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa dari Januari hingga November, pemukim Israel melakukan 427 serangan di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur.
Ada lebih dari 250 pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, yang diduduki Israel pada tahun 1967. Lebih dari 500.000 pemukim membuat hidup lebih sulit bagi warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan.
Aktivis Palestina terkemuka Mohammed El Kurd berbagi di Twitter-nya beberapa gambar yang menggambarkan seorang pria Palestina yang dipukuli secara brutal di rumahnya dengan piring dan perabotan yang hancur.
“Ini hanya satu dari lusinan rumah Palestina yang diserang oleh pemukim (Israel) yang dilaporkan berusaha membakar rumah-rumah ini, meneriakkan “matilah orang Arab,” semuanya di bawah perlindungan IOF,” tulisnya mengacu pada Pasukan Pendudukan Israel.
“Kami telah melihat ini dalam sejarah sebelumnya, dan dunia diam tentang hal itu.”
Kantor berita Palestina Wafa mengatakan sejumlah pemukim fanatik Israel menyerang kendaraan Palestina yang mengemudi di persimpangan Ein Ayyoub, di sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, puluhan pemukim Israel memblokir bagian jalan 60 timur kota Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki, dan melempari kendaraan Palestina di sepanjang jalan dengan batu.
Pada hari Jumat, utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mengatakan dia “khawatir dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, yang merenggut nyawa orang Israel dan Palestina.”
Serangan dan protes sayap kanan terjadi setelah polisi Israel mengatakan bahwa empat pria Palestina diduga menembak mati seorang pemukim Israel dan melukai dua lainnya di Tepi Barat. Para pejabat Israel mengatakan keempatnya ditangkap pada hari Ahad.
“Empat teroris yang melakukan serangan penembakan Kamis lalu ditangkap,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, lansir AFP.
Keempatnya diduga menembakkan sedikitnya sepuluh peluru ke sebuah mobil. Pada kejadian itu seorang mahasiswa bernama Yehuda Dimentman (25) tewas dan dua lainnya terluka.
Rekaman demonstrasi anggota sayap kanan di Yerusalem ini memicu kecaman besar di media sosial sebab mereka menilai itu merupakan seruan rasis dan fasis. (hanoum/arrahmah.com)