RIYADH (Arrahmah.id) — Puluhan orang tewas dalam pertempuran sengit antara penduduk yang didukung oleh pasukan pemerintah Somalia melawan anggota kelompok militan Asy Syabaab di kota Adado di Somalia tengah, kata saksi mata dan pejabat regional kepada VOA (17/6/2022).
Saksi mata dan pejabat Somalia di wilayah itu mengatakan pertempuran dimulai ketika anggota mioitan Asy Syabaab menyerbu kota kecil Bahdo, sekitar 60 kilometer sebelah timur Adado.
Juru bicara militer Somalia Yabal Haji Aden mengatakan kepada VOA bahwa para militan memulai serangan mereka dengan bahan peledak yang dibawa kendaraan bunuh diri, yang diledakkan di dekat pintu masuk kota. Itu memicu pertempuran jalanan yang intens antara militan dan milisi lokal kota, yang didukung oleh unit pasukan Somalia.
“Mereka mencoba meledakkan tiga kendaraan bermuatan bahan peledak … salah satunya meledak ketika tentara kami menghantamnya dengan granat berpeluncur roket,” kata juru bicara itu. “Mereka [kemudian] meninggalkan yang kedua, dan kendaraan ketiga lolos.”
Gubernur regional Galguduud Ali Elmi Ganey mengatakan pasukan gabungan menewaskan sekitar 47 anggota militan Asy Syabaab.
“Mereka meninggalkan 47 mayat, senjata dan amunisi militer,” katanya.
Penduduk di kota dan para pejabat mengatakan tiga anak, seorang ulama terkenal, dan tiga tentara juga tewas dalam pertempuran itu.
Bahdo diketahui telah menjadi basis bagi ulama Islam moderat, kata gubernur, menjelaskan bahwa para warga yang tergabung dalam milisi Islam Sufi moderat — sebuah kelompok yang bersekutu dengan militer Somalia dan memandang Asy Syabaab sebagai musuh — terlibat dalam pertempuran.
Kelompok sufi itu memulai perang melawan militan Asy Syabaab pada akhir 2008 karena perbedaan sektarian tetapi juga bentrok dengan pasukan pemerintah karena perbedaan politik dan kendali atas kota Somalia tengah.
Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Ahmed Shire Falagle, menteri informasi untuk negara bagian Galmudug, yang mencakup wilayah administratif Galguduud, mengatakan serangan militan di kota itu tidak mengejutkan.
“Pasukan kami, milisi sufi, dan penduduk, telah diberi tahu sebelum serangan Asy Syabaab,” katanya, seraya menambahkan bahwa ada sekitar 100 anggota Asy Syabaab yang tewas dan terluka.
Setelah pertempuran, milisi lokal dan pasukan pemerintah menunjukkan mayat sekitar 30 gerilyawan yang tewas.
Analis mengatakan pertempuran hari Jumat adalah yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir bagi Asy Syabaab dan terjadi beberapa hari setelah presiden Somalia menunjuk seorang perdana menteri baru, yang menyebut perang melawan Asy Syabaab sebagai prioritas. (hanoum/arrahmah.id)