PALU (Arrahmah.com) – Gempa-tusnami yang telah menghancurkan kota Palu dan sekitarnya pada Jumat (28/9) petang meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga terdampak langsung. Mereka mengalami kehilangan keluarga, harta, tempat tinggal. Hal ini memang bukan sesuatu yang ringan. Apalagi gempa susulan masih sering dirasakan, sebagaimana pada Selasa (9/10) subuh pukul 05.15 WITA kembali terjadi gempa dengan kekuatan 5.2 SR.
Oleh karena itu, selain pemulihan secara fisik sebagian warga korban gempa juga membutuhkan penanganan psikis.
Diantara program DPP Wahdah Islamiyah dalam penanganan pasca gempa Sulawesi Tengah adalah Trauma Healing.
“Hari ini kita mengirimkan 10 ustadz yang akan menjadi tim trauma healing,” kata ustadz Taufan Djafri, koordinator pengiriman relawan, di kantor DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya no 48, Makassar, Selasa (9/10/2018).
Ustadz Taufan menjelaskan, tim ini akan bertugas untuk memberikan penguatan, membangkitkan semangat, memberi motivasi, nasehat dan arahan-arahan kepada korban gempa.
Diantara tim trauma healing yang diutus ada ustadz senior petinggi di Wahdah Islamiyah, yaitu ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. M.HI. yang juga Ketua Dewan Syura Wahdah Islamiyah dan ustadz Jahada Mangka, Lc. M.HI. yang menjabat ketua Lembaga Koordinasi Pembinaan Dai dan Murabbi (LKPDM) DPP Wahdah Islamiyah.
Menurut ustadz Taufan, pendekatan yang paling tepat dalam memulihkan trauma korban gempa adalah pendekatan agama yang ia sebut dengan tazkiyah syar’iyyah
Sumber: Wahdah.or.id
(ameera/arrahmah.com)