BANJARMASIN (Arrahmah.com) – Banyak ibu-ibu yang menyusui anaknya memilih tidak puasa dengan alasan demi si buah hati, pasalnya adanya kekhawatiran bahwa produksi ASI mereka akan berkurang. Padahal kekhawatiran tersebut tidaklah benar.
Menurut ahli gizi dari Kota Banjarmasin, Maya Midiyatie Afridha, saat berpuasa, ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat berpuasa tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi.
Maya menjelaskan bahwa produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak, protein, vitamin dan mineral dari tubuh sang ibu. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.
Meskipun demikian Maya mengungkapkan bahwa dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka dan setelah tarawih dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 60% karbohidrat, 15-20% protein dan 20- 25% lemak.
“Perlu diperhatikan, ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu,” jelasnya.
Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih.
Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
Tambahan sekitar 300-500 kalori setiap hari dapat diperoleh dengan cara minum teh manis atau mengonsumsi makanan pembuka yang manis seperti semangkuk kolak pisang atau segelas es cendol yang bernilai 280-300 kalori.
Dengan begitu, kebutuhan kalori yang sangat penting bagi ibu menyusui tetap dapat terpenuhi. Maya juga menambahkan, Ibu menyusui sebaiknya banyak mengkonsumsi kurma mengingat manfaat kurma yang banyak untuk tubuh.
Jadi tak perlu khawatir bahwa buah hati akan kekurangan ‘ASI’ selama kita berpuasa. Asalakan ibu tetap memenuhi kebutuhan gizinya di waktu buka dan sahur, InsyaAllah puasa akan berjalanlancar dan masih tetap bisa menyusui tanpa halangan.
Dan yang paling utama dalh berdo’a pada Allah. Karena segala sesuatu berada dalam kekuasaan Allah. Jangan lupa berdoa agar puasa tetap dilancarkan dan kebutuhan ‘asupan gizi’ (baca: ASI) buah hati tetap terpenuhi. Semuanya tentu atas seizin Allah Ta’ala. Wallohua’lam (tbn/arrahmah.com)