JAKARTA (Arrahmah.com) – Menurut ilmu kedokteran ternyata manfaat puasa selain mengurangi kalori juga menimbulkan efek psikologis berupa rasa tenang dan damai sehingga gula darah lebih stabil, demikian yang diungkapkan Dr dr Siti Setiati SpPD-KGer MEpid.
Dokter Setiati menyatakan manfaat puasa menurut ilmu kedokteran berarti mengurangi jumlah kalori yang dimakan hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. Tentu saja jika aksi ‘balas dendam’ tidak terjadi saat berbuka puasa.
Sementara itu, pembatasan (restriksi) jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti dapat memperlambat penuaan dan mencegah terjadinya penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker.
Hasil penelitian pada binatang yang dilakukan restriksi didapat memperpanjang usia harapan hidup, meningkatkan kesehatan secara umum, menurunkan risiko kanker, mencegah berkembangnya penyakit diabetes dan ginjal, menurunkan insiden penyakit autoimun.
Hasil yang sama juga didapat jika dilakukan pada manusia. Khususnya pada kesehatan jantung. Restriksi menyebabkan tekanan darah menjadi lebih terkontrol, pompa jantung menjadi lebih kuat, tidak mudah capai/lelah setelah melakukan olahraga.
Tidak hanya itu, Dokter Setiati menambahkan, selain mengurangi kalori pada puasa juga menimbulkan efek psikologis berupa rasa tenang dan damai sehingga gula darah lebih stabil selama puasa. Terlebih ditambah ibadah tarawih yang membantu pengeluaran energy (200 kalori) yang sama seperti olahraga.
Terlepas dari itu semua, semoga niat kita berpuasa adalah untuk menjalankan ibadah yang sudah diwajibkanoleh Allah Ta’ala. Terkait puasa memiliki manfaat untuk kesehatan, hal tersebut merupakan hikmah dan manfaat yang kita dapatkan, bukan tujuan utama kita berpuasa, karena pada dasarnya setiap ibadah hanya ditujukan untuk mencari Ridho dan pahala Nya. Wallohua’lam. (tbn/arrahmah.com)